- huruf/aksara Lampung;
- jenis-jenis rumah di Lampung;
- tarian khas orang Lampung Pepadun;
- makanan khas Lampung;
- minuman khas Lampung.
Analisis Puisi:
Puisi "Cenayang dari Tanjungkarang" karya Alex R. Nainggolan adalah sebuah karya yang memadukan gambaran alam, citra, dan pertanyaan filosofis untuk menyampaikan pesan yang mendalam mengenai kehidupan dan kebenaran.
Cenayang sebagai Figur Misterius: Cenayang dalam puisi ini digambarkan sebagai figur misterius yang datang dari sebuah kota yang kerap tidak terduga, yaitu Tanjungkarang. Dia disajikan sebagai sosok yang memiliki kekuatan mistis dan kemampuan untuk membaca takdir, menghilangkan luka, dan menghadirkan perubahan. Penyair menggunakan figur cenayang ini untuk mengeksplorasi konsep takdir, keberanian, dan perubahan dalam kehidupan.
Tanjungkarang sebagai Metafora: Tanjungkarang dalam puisi ini bukan hanya sekadar nama sebuah tempat, tetapi juga menjadi metafora dari kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian, tantangan, dan keajaiban. Gambaran Tanjungkarang sebagai kota yang penuh lubang, tetapi juga teduh di pikiran, mencerminkan kompleksitas kehidupan manusia dan potensi untuk menemukan kedamaian di tengah-tengah kesulitan.
Pertanyaan Filosofis: Puisi ini mengajukan sejumlah pertanyaan filosofis yang mendalam, seperti tentang arti keberadaan, perubahan, dan takdir. Pertanyaan-pertanyaan ini menciptakan suasana refleksi dan kontemplasi bagi pembaca, mengundang mereka untuk memikirkan makna kehidupan dan eksistensi manusia.
Citra dan Bahasa: Penyair menggunakan citra yang kuat, seperti "selendang kasih sayang" dan "permadani bergambar daun waru", untuk menciptakan gambaran yang jelas dan menghidupkan suasana dalam puisi. Bahasa yang dipilihnya juga kaya akan makna dan mengundang interpretasi yang dalam.
Kehadiran Membayangkan Khidir: Kehadiran khidir sebagai figur yang misterius memberikan dimensi mistis dan spiritual pada puisi ini. Khidir diasosiasikan dengan kebijaksanaan, kemampuan untuk menghilangkan luka, dan membawa perubahan positif. Kemunculannya menambahkan lapisan kompleksitas pada narasi puisi dan meninggalkan tanda tanya mengenai identitas dan tujuan sejati dari keberadaannya.
Puisi "Cenayang dari Tanjungkarang" adalah sebuah karya yang mempersembahkan gambaran kompleksitas kehidupan dan eksistensi manusia melalui metafora, simbolisme, dan pertanyaan filosofis. Dengan penggunaan bahasa yang indah dan imajinatif, penyair mengundang pembaca untuk merenungkan makna keberadaan, takdir, dan perubahan dalam kehidupan.