Puisi: Catatan Perjalanan (Karya Alex R. Nainggolan)

Puisi "Catatan Perjalanan" menggambarkan perjalanan fisik dan emosional, menciptakan gambaran tentang tempat-tempat yang berbeda dan perasaan yang ...
Catatan Perjalanan (1)

sinar matahari terus saja melangkah
kotamu yang sunyi ketika malam, kelokan panjang
aku yang melulu rindu jalanan legam
selain kendaraan yang bising
ah, betapa kau lama tersipu, saat kutatap bola mata
yang rindang. seperti baris pohon yang rapat, di sisi jalan

Catatan Perjalanan (2)

di palembang, waktu kita memang
sebentar
namun ingin kulingkarkan seluruh genang kenang
supaya engkau bergetar, menyimak tingkah laku orang
di pusat perbelanjaan
kita duduk di sudut mall, menyeruput juice jeruk dan tomat
melupakan pertengkaran yang acap buat sekarat
ternyata hidup cuma serangkaian bull shit
yang terus menggema

bagaimana dengan besok, dapatkan kita rebah sebentar
di tanjungkarang?
aku kangen untuk berciuman besok di
tanjungkarang, akan kulumat habis bibirmu
tapi perjalanan akan panjang. jalan penuh liku dan lubang
bolehkah aku telanjang di depan dirimu?
ingin pula aku mandi dengan napasmu yang penuh
dengan kesunyian

Catatan Perjalanan (3)

berapa kali aku harus menggigil dengan gemetar
menunggu kedatanganmu?
rindu kita telah lama kering, namun kutahu
kau tetap setia menyiraminya
dengan kecupan mesra di dalam setiap pesan pendek
aku terpiuh, kehabisan mantra untuk berdoa
sementara kotamu terus memanggil, untuk segera menjemputmu
di sebuah ruang tunggu
hanya tanya darimu yang terngiang,
"kapan kau akan kembali di sini?"

Catatan Perjalanan (4)

tapi aku mesti lekas tiba di jakarta
tak bisa bolos kerja terlalu lama
meski aku benci berjauhan denganmu
di jakarta, aku cuma sekumpulan keluh bertarung
dengan orang-orang yang tak lelah
berlarian mengejar angkutan, terjebak dalam macet
tak sempat memotret sinar matahari
yang jatuh di jangat kulit

Catatan Perjalanan (5)

cuma cinta yang bisa kutawarkan
kelak, di musim hujan kita akan mandi bersama

Palembang-Lampung-Jakarta, Mei 2005

Analisis Puisi:
Puisi "Catatan Perjalanan" karya Alex R. Nainggolan adalah serangkaian catatan emosional yang menggambarkan perjalanan fisik dan batin seorang individu. Dalam lima bagian yang berbeda, penulis membawa pembaca melalui pengalaman perjalanan, pertemuan, dan rindu yang mendalam.

Catatan Perjalanan (1): Puisi dimulai dengan deskripsi matahari yang terus bergerak, menciptakan gambaran tentang waktu yang terus berjalan. Kota yang sunyi di malam hari dan keinginan untuk merindukan jalanan yang sepi selain suara kendaraan menggambarkan suasana hati yang sepi dan keinginan untuk sesuatu yang lebih dari sekadar keramaian kota.

Catatan Perjalanan (2): Pergeseran tempat ke Palembang membawa suasana yang berbeda. Waktu yang singkat di kota tersebut, namun penuh kenangan, melibatkan pengamatan terhadap perilaku orang-orang di pusat perbelanjaan. Puisi menciptakan perbandingan antara hidup dan bull shit (kesulitan hidup) yang terus berlanjut.

Catatan Perjalanan (3): Pada bagian ini, penulis mengekspresikan kerinduannya yang lama dan menjelaskan bagaimana rindu itu tetap hidup melalui pesan pendek dan kecupan mesra. Ada nuansa kegelisahan dan pertanyaan tentang kapan kembali bersama di suatu tempat.

Catatan Perjalanan (4): Perpindahan ke Jakarta membawa perubahan suasana dan menghadirkan kerinduan terhadap kembali ke sisi yang lebih tenang. Penggambaran kesibukan Jakarta, berlarian mengejar angkutan dan terjebak macet, memberikan gambaran hidup yang penuh tekanan di kota besar.

Catatan Perjalanan (5): Puisi diakhiri dengan pengakuan cinta sebagai satu-satunya yang dapat ditawarkan oleh penulis. Referensi terhadap mandi bersama di musim hujan memberikan gambaran keintiman yang diharapkan di masa depan.

Puisi "Catatan Perjalanan" adalah puisi yang menggambarkan perjalanan fisik dan emosional, menciptakan gambaran tentang tempat-tempat yang berbeda dan perasaan yang melibatkan rindu, cinta, dan kerinduan. Alex R. Nainggolan menggunakan bahasa yang sederhana namun mendalam untuk menyampaikan kompleksitas perjalanan manusia.

Puisi
Puisi: Catatan Perjalanan
Karya: Alex R. Nainggolan

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.