Buat Anwar
aku ingin berdoa sepertimu
mengetuk di pintu-Nya
mungkin akan terbuka
menampung segala keluh
yang berkerumun di tubuh
tapi dari sudut mata tirusmu
sajak-sajak mengelupas
mengabarkan dunia yang luas
seperti telur menetas
anwar, jika suatu waktu aku sua
apa yang mesti kutanyakan?
ehm, mungkin tanpa bertanya saja
paling enaknya kita surfing
diksi saja di internet
atau mengapungkan tenung waktu
di kafe, dengan beberapa lagu
sekaligus cemilan juga capuccino
“aku ingin berdoa,” ucapmu lirih
“buat siapa? di kafe ini?” kejarku
“puisi yang telah lama pergi dan mati,”
hampir suaramu tak terdengar
Jakarta, 2010
Puisi: Buat Anwar
Karya: Alex R. Nainggolan