Deposito bank jatuh pada waktu yang sesuai dengan instruksi nasabah. Deposito juga bisa diperpanjang untuk jumlah pokoknya. Deposito juga menjadi salah satu pilihan investasi yang relatif aman karena rendahnya risiko kerugian.
Hal itu tidak lepas dari nilai yang tak lebih dari jaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) senilai Rp. 2.000.000.000. Deposito bank pada dasarnya mirip dengan tabungan bank. Perbedaannya hanya soal pencairan deposito yang tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu.
Pengambilan uang deposito wajib disesuaikan dengan jangka waktu yang telah disepakati atau biasa disebut tenor. Biasanya, akan dikenakan biaya penalti jika melakukan pengambilan yang tidak sesuai dengan tenor.
Jika melakukan di aplikasi digibank by DBS, terdapat lima tenor, yaitu satu, tiga, enam, sembilan dan 12 bulan tenor. Selain itu, suku bunga lebih tinggi menjadi keuntungan nasabah deposito.
Bunga Bank Deposito Sesuai Bank Indonesia (BI)
Berbeda dengan tabungan biasa karena suku bunga lebih kecil. Besaran bunga deposito tergantung dari yang diberikan oleh bank pada berlakunya jangka waktu. Seperti bunga deposito digibank yang diberikannya mencapai 6,00% p.a. Jika mendepositokan uang sekarang, bunga yang terkumpul bisa dipakai jalan-jalan atau mengejar impian nasabah.
Maka dari itu suku bunga menjadi faktor paling penting untuk menjadi bahan pertimbangan investasi deposito. Semakin besar keuntungan atas tinggi bunga yang diberikan. Normalnya, bunga deposito mengikuti pergerakan suku bunga acuan BI (Bank Indonesia).
Besaran suku bunga deposito akan naik seiring dengan BI dan begitupun sebaliknya. Maka dari itu menabung dengan cara deposito bahkan terasa seperti berinvestasi. Setiap deposito bank pun punya suku bunga berbeda sesuai strateginya.
Contohnya seperti Oktober 2019 terjadi layunya bunga deposito perbankan. Hal itu terjadi setelah LPS mengalami penurunan bunga yang diikuti pemangkasan suku bunga acuan dari BI. Bunga deposito pun semakin mengecil pada bulan berikutnya.
Kendati demikian, deposito perbankan tetap menjadi pilihan terfavorit para nasabahnya. Masih banyak juga nasabah yang mempertanyakan tentang deposito dan cara kerjanya. Sebetulnya, pengertiannya sederhana karena merupakan produk dari deposito bank yang menjanjikan suku bunga tetap dalam jangka waktu tertentu.
Hal itu sebagai ganti rugi dari tingkat bunga yang tinggi. Sebab sekelas pemilik deposito online pun seharusnya sepakat untuk tidak mengakses uangnya dalam jangka waktu tersebut. Tidak hanya dalam bentuk rupiah, deposito juga berlaku untuk valuta asing atau valas.
Apapun bentuknya, bunga deposito akan dibayarkan hanya saat tenor berakhir. Berbeda dengan tabungan yang dibayarkan setiap akhir bulan pada biasanya. Tapi nasabah bisa dengan mudah menghitung jumlah bunga karena jangka waktu dan suku bunga tetap.
Cara Kerja dan Menghitung Bunga Deposito Online
Salah satu karakteristik yang lazim dalam deposito online adalah uang tidak bisa ditarik dalam jangka waktu seenaknya. Nasabah hanya punya pilihan tenor atau jangka waktu untuk mengakses uangnya. Bunga dari deposito lebih tinggi dibandingkan tabungan dan ada cara untuk menghitungnya.
Salah satunya yaitu jumlah uang simpanan dikalikan bunga per tahun dan dikalikan tenor. Kemudian dibagi angka 12. Biasanya hitungan ini akurat jika simpanan deposito kurang dari Rp 7.200.000. Deposito online juga dibayarkan pada jatuh tempo seperti yang disepakati, baik itu jangka pendek atau jangka panjang.
Tapi akan lebih mudah dan praktis jika melakukannya melalui deposito online. Sebab nasabah bisa membuka deposito dengan instan. Nasabah pun akan lupa cara ribet dengan deposito yang harus datang ke bank. Cukup lewat aplikasi digibank by DBS nasabah bisa setor deposito kapan dan di mana saja.