Puisi: Kepada Para Pejalan Sunyi Puisi (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Kepada Para Pejalan Sunyi Puisi" menggambarkan perjalanan batin seorang penyair yang setia pada puisi meskipun harus menempuh jalan yang ...
Kepada Para Pejalan Sunyi Puisi

mungkin di suatu saat, hanya kita ingat sepotong bayang, yang telah lewat, ziarah sesaat 

catatlah apa yang ingin kau ingat, di dalam kepala, semacam upacara sederhana, yang mungkin tak pernah diingat siapapun, juga 

kita telah memberi harga pada peristiwa, juga sebuah rasa, memberi tempat seharusnya, di sebaris sajak 

seperti ada yang kau kenali, mungkin dirimu sendiri, di baris baris sajak yang letih, mengaca sebuah sunyi 

hanya cinta membuat kita tetap setia, menulis sajak dengan jemari terluka 

hanya cinta yang keras kepala membuat kita berani, menempuh jalan sunyi, menempuh jalan puisi 

di kepala penyair bersemayam kata kata, di dada penyair bersemayam cinta 

kau mungkin di puncak menara, menera sajak, jemari menari, jemari menari 

yang menari di puncak menara, mungkin engkau menera puisi, jemarimu menari, di udara sunyi

Malang, 27 Maret 2011

Analisis Puisi:

Puisi "Kepada Para Pejalan Sunyi Puisi" karya Nanang Suryadi adalah refleksi mendalam tentang perjalanan batin seorang penyair yang setia pada cinta dan puisi.

Tema dan Pesan Puisi

  • Ketekunan dan Kesetiaan pada Puisi: Tema utama dalam puisi ini adalah ketekunan dan kesetiaan seorang penyair dalam menulis puisi. Nanang Suryadi menggambarkan bagaimana cinta yang mendalam terhadap puisi membuat penyair tetap setia, meskipun harus menempuh jalan yang sunyi dan penuh tantangan.
  • Refleksi dan Ingatan: Puisi ini juga mengangkat tema refleksi dan ingatan. Penyair mengajak kita untuk mencatat dan mengingat setiap peristiwa dan rasa, memberikan tempat yang layak dalam baris-baris sajak. Refleksi ini bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga tentang mengenali diri sendiri dalam kesunyian.
  • Cinta sebagai Motivasi: Cinta adalah motivasi utama yang membuat penyair tetap bertahan dan berani menempuh jalan sunyi puisi. Cinta yang keras kepala dan teguh membuat penyair terus menulis meskipun jemarinya terluka. Cinta inilah yang menjadi sumber kekuatan dan inspirasi dalam menulis puisi.

Gaya Bahasa dan Struktur

  • Simbolisme dan Metafora: Nanang Suryadi menggunakan simbolisme dan metafora untuk menggambarkan perjalanan batin seorang penyair. Kata-kata seperti "ziarah sesaat," "upacara sederhana," dan "jalan sunyi" memberikan makna mendalam dan menggambarkan perjuangan batin yang dialami oleh penyair.
  • Ritme dan Rima: Puisi ini memiliki ritme yang tenang dan mengalir, mencerminkan kesunyian dan ketenangan yang dirasakan oleh penyair. Pola rima yang tidak terlalu kaku memberikan kebebasan dalam mengungkapkan perasaan dan refleksi.
  • Diksi dan Pilihan Kata: Nanang Suryadi memilih diksi yang sederhana namun kuat, menciptakan kesan yang mendalam. Kata-kata yang digunakan sangat puitis dan reflektif, menggambarkan perjalanan batin dan ketekunan seorang penyair dengan jelas.

Makna dan Interpretasi

  • Perjalanan Batin dan Refleksi Diri: Puisi ini menggambarkan perjalanan batin seorang penyair yang setia pada puisi. Melalui refleksi dan ingatan, penyair mengenali diri sendiri dalam kesunyian dan menemukan makna dalam setiap peristiwa dan rasa yang dialami.
  • Ketekunan dan Kesetiaan pada Seni: Ketekunan dan kesetiaan pada puisi adalah pesan penting dalam puisi ini. Penyair menunjukkan bagaimana cinta yang mendalam terhadap puisi membuatnya tetap bertahan dan terus menulis, meskipun harus menempuh jalan yang sunyi dan penuh tantangan.
  • Cinta sebagai Sumber Kekuatan: Cinta yang keras kepala dan teguh menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi penyair. Cinta inilah yang membuat penyair berani menempuh jalan sunyi puisi dan terus menulis meskipun jemarinya terluka.
Puisi "Kepada Para Pejalan Sunyi Puisi" karya Nanang Suryadi adalah eksplorasi mendalam tentang ketekunan, kesetiaan, dan cinta dalam dunia puisi. Melalui simbolisme dan metafora yang kuat, puisi ini menggambarkan perjalanan batin seorang penyair yang setia pada puisi meskipun harus menempuh jalan yang sunyi dan penuh tantangan. Cinta yang mendalam terhadap puisi menjadi sumber kekuatan dan inspirasi yang membuat penyair tetap bertahan dan terus menulis. Puisi ini tidak hanya menggambarkan kondisi batin seorang penyair, tetapi juga menawarkan wawasan tentang bagaimana ketekunan, kesetiaan, dan cinta dapat memberikan makna dan tujuan dalam kehidupan seorang seniman.

Nanang Suryadi
Puisi: Kepada Para Pejalan Sunyi Puisi
Karya: Nanang Suryadi

Biodata Nanang Suryadi:
  • Nanang Suryadi, S.E., M.M. pada tanggal 8 Juli 1973 di Pulomerak, Serang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.