Puisi: Gemuruh dalam Dada (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Gemuruh dalam Dada" karya Nanang Suryadi mengajak pembaca untuk merasakan intensitas emosional yang dialami oleh penulis dan memahami ...
Gemuruh dalam Dada

galauku adalah hujan tak habis-habis mengucur dari langit hitam. o langit yang hitam langit yang mengucurkan hujan tak habis habis menggalau

galauku adalah geletar gelegar halilintar tak habis habis mengguncang-guncang dada dengan seribu tanya tak habis menggelepar geleparkan jiwa

gemuruh di dalam dada gemuruh yang meminta dimuntahkan seperti lava seperti ledakan gunung berapi gemuruh yang tak henti bergemuruh riuh!

o bahasa apa lagi yang akan terpuntah hingga batu-batu dalam jiwa beterbangan ke langit kelam hingga batu batu melayang memecah angan-mimpi!

memekiklah memekik agar galau pecah hingga pekik membelah gundah berderai galau pecah seperti gelembung sabun pecah di udara

gelisahku menghantu memburu menderu mendebu menggebu! gelisahku merindu-rindu rindu yang menghantu-hantu memburu-buru!

Malang, 22 Maret 2011

Analisis Puisi:

Puisi "Gemuruh dalam Dada" karya Nanang Suryadi menampilkan eksplorasi mendalam mengenai perasaan galau dan gelisah melalui metafora alam yang kuat dan bahasa yang ekspresif. Puisi ini mengungkapkan intensitas emosional yang menggerakkan jiwa, menggambarkan kegelisahan yang meluap-luap dan merusak ketenangan batin.

Tema

  • Kegelisahan dan Galau: Tema utama puisi ini adalah kegelisahan yang mendalam dan tak berkesudahan. Puisi ini menggambarkan perasaan galau yang seolah-olah tidak pernah berakhir, menggunakan perumpamaan alam untuk menyoroti betapa berat dan mendalamnya emosi tersebut.
  • Kebutuhan akan Ekspresi: Puisi ini juga mengeksplorasi kebutuhan mendesak untuk mengekspresikan emosi yang meluap-luap. Gemuruh dalam dada diibaratkan sebagai sesuatu yang harus diungkapkan dengan cara yang kuat dan dramatis.

Gaya dan Struktur

  • Gaya Bahasa: Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang sangat ekspresif dan deskriptif. Metafora alam seperti hujan, halilintar, dan lava digunakan untuk menggambarkan intensitas perasaan galau. Pilihan kata yang kuat dan repetitif menambah efek dramatis dari puisi ini, menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi pembaca.
  • Struktur dan Alur: Puisi ini terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing menggambarkan aspek berbeda dari perasaan galau. Struktur ini mengikuti alur emosional yang berkembang dari kegelisahan awal hingga puncak dorongan untuk melepaskan perasaan tersebut.

Makna dan Pesan

Puisi "Gemuruh dalam Dada" menyampaikan pesan tentang intensitas dan ketidakmampuan untuk menahan perasaan galau yang mendalam. Melalui deskripsi yang kuat dan puitis, puisi ini menunjukkan bagaimana perasaan tersebut dapat mempengaruhi jiwa dan menciptakan dorongan mendalam untuk mengekspresikannya. Pesan utama puisi ini adalah bahwa meskipun perasaan galau mungkin sangat menyakitkan dan mengganggu, ada kebutuhan mendalam untuk menemukan cara untuk mengeluarkannya dan mencapai kedamaian batin.

Puisi "Gemuruh dalam Dada" karya Nanang Suryadi adalah puisi yang mendalam dan emosional yang menggambarkan perasaan galau dengan gaya bahasa yang ekspresif dan metaforis. Dengan menggambarkan kegelisahan sebagai kekuatan alam yang menghancurkan, puisi ini menyampaikan pesan tentang ketidakmampuan untuk menahan perasaan dan kebutuhan untuk melepaskannya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merasakan intensitas emosional yang dialami oleh penulis dan memahami dorongan untuk menemukan kedamaian di tengah gemuruh yang mengganggu.

Nanang Suryadi
Puisi: Gemuruh dalam Dada
Karya: Nanang Suryadi

Biodata Nanang Suryadi:
  • Nanang Suryadi, S.E., M.M. pada tanggal 8 Juli 1973 di Pulomerak, Serang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.