Puisi: Di Setiap Senja Aku Ingin Menulis Puisi (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Di Setiap Senja Aku Ingin Menulis Puisi" menggambarkan proses penciptaan puisi sebagai upaya untuk menyampaikan perasaan dan pikiran yang ...
Di Setiap Senja Aku Ingin Menulis Puisi

aku ingin menyapamu, di setiap senja. sebelum senja melepas cahaya ke balik kelam. sebelum aku menjadi silam.

jika aku berubah gema, itu tetaplah suaramu. suara yang menggaung. dari kedalaman jiwa. jiwa yang perih. cinta dan rindu yang pedih.

puisi, serupa bayang-bayang yang menjulur. di redup cahaya, aku menggambar bayang mimpiku sendiri.

apa yang harus dieja dari bayang-bayang? pernah kugambar kelelawar di tembok. bayang di bawah cahaya lampu teplok.

kelelawar yang muncul dari goa-goa gelap. memasuki angan kanakku. kanak yang merupa bayang di tembok. redup cahaya lampu teplok.

puisi mengepak sayap bayang-bayang. dari goa yang gelap dan pengap. menjerit dalam kepalaku.

aku ingin menyapamu, dengan seribu bayang-bayang, yang kugambar dengan sedikit cahaya. senja ini.

seekor kelelawar, membayang dalam puisi, menjerit dalam kepalaku. menembus kelam. menembus malam.

Malang, 8 Maret 2011

Analisis Puisi:

Puisi "Di Setiap Senja Aku Ingin Menulis Puisi" karya Nanang Suryadi menggambarkan kerinduan penyair untuk menyampaikan perasaan dan pemikirannya kepada seseorang di setiap senja.

Kerinduan dan Keinginan untuk Berkomunikasi: Penyair mengekspresikan kerinduannya untuk berkomunikasi dengan seseorang di setiap senja sebelum cahaya senja memudar. Ini mencerminkan keinginan untuk menyampaikan perasaan dan pikiran sebelum menjadi hal yang terlambat.

Suara Jiwa yang Terdalam: Penyair merujuk pada suara yang menggaung dari kedalaman jiwa yang perih, mencerminkan kepedihan akibat cinta dan rindu. Ini menunjukkan bahwa puisi adalah saluran untuk mengekspresikan emosi yang terdalam.

Imaji Bayangan dan Puisi: Puisi menggunakan imaji bayangan, seperti kelelawar yang muncul dari goa gelap, untuk menggambarkan proses penciptaan puisi. Kelelawar tersebut menjadi metafora bagi gagasan-gagasan yang muncul dari kedalaman pikiran penyair dan kemudian dituangkan dalam bentuk puisi.

Keinginan untuk Terhubung: Penyair mengungkapkan keinginannya untuk terhubung dengan seseorang melalui puisi, yang merupakan hasil dari pemikiran dan imajinasi yang diinspirasi oleh senja. Ini mencerminkan upaya untuk menciptakan hubungan emosional dan spiritual melalui kata-kata.

Pencarian Cahaya dalam Kelam: Puisi menyoroti upaya untuk menembus kelam dan malam melalui penciptaan puisi, yang merupakan cara untuk menemukan cahaya di tengah kegelapan dan mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi.

Puisi "Di Setiap Senja Aku Ingin Menulis Puisi" karya Nanang Suryadi adalah ungkapan kerinduan untuk berkomunikasi dengan seseorang melalui puisi di setiap senja. Melalui imaji bayangan dan penggunaan kata-kata yang mendalam, penyair menggambarkan proses penciptaan puisi sebagai upaya untuk menyampaikan perasaan dan pikiran yang terdalam serta menemukan cahaya dalam kelam.

Puisi
Puisi: Di Setiap Senja Aku Ingin Menulis Puisi
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.