Sumber: Qasidah Langit Qasidah Bumi (2023)
Analisis Puisi:
Puisi "Di Padang Sujud" karya Tjahjono Widarmanto adalah ungkapan tentang perjalanan spiritual yang penuh dengan ketegangan dan usaha yang gigih.
Perjuangan Spiritual: Puisi ini dibuka dengan gambaran tentang detak arloji yang berlari di "dinding hati berlumut", menciptakan suasana yang tegang dan membingungkan. Ini mewakili perjuangan internal yang terus-menerus, di mana individu berusaha memahami dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Upaya Kesadaran Spiritual: Dalam upaya untuk membangkitkan kesadaran spiritual, penyair mencoba untuk "terjaga" dan "mendesahkan kembali dengung dzikir alif". Ini mencerminkan upaya yang gigih untuk menemukan kedamaian dan kebijaksanaan dalam praktik keagamaan.
Kegagalan dan Ketegangan: Meskipun ada usaha yang berulang kali, gambaran tubuh yang "menggelepar di padang sujud" mengisyaratkan kegagalan dan ketegangan yang masih ada. Bahkan setelah upaya yang gigih, hati tetap "berlumut", menunjukkan bahwa pencarian akan kesucian dan kedamaian masih belum tercapai sepenuhnya.
Simbolisme Padang Sujud: Puisi "Padang sujud" mencerminkan tempat di mana seseorang melakukan sujud dalam ibadah, sebuah momen di mana seseorang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Dengan menggambarkan dirinya "menggelepar di padang sujud", penyair menyiratkan kerentanan dan keputusasaan dalam pencarian spiritualnya.
Kesimpulan yang Terbuka: Puisi ini tidak memberikan solusi atau jawaban pasti atas ketegangan dan kegagalan yang dihadapi oleh penyair. Sebaliknya, ia meninggalkan pembaca dengan gambaran yang terbuka tentang perjuangan yang terus-menerus dalam pencarian akan kedamaian dan makna dalam kehidupan.
Puisi "Di Padang Sujud" adalah sebuah puisi yang menyentuh tentang perjalanan spiritual yang penuh dengan ketegangan, upaya gigih, dan kegagalan yang mengharukan. Dengan bahasa yang kuat dan simbolisme yang kaya, Tjahjono Widarmanto berhasil mengekspresikan kompleksitas dan keindahan dalam upaya manusia untuk mencari makna dan kedamaian dalam hidup.