Analisis Puisi:
Puisi "Cinta yang Tak Pernah Putus Asa" karya Nanang Suryadi menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang abadi dan tak pernah pudar.
Tidak Dapat Dijelaskan dengan Kata-Kata: Penyair menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Bibir yang bergumam melambangkan kebingungan dan ketidakpastian dalam merumuskan perasaan cinta yang rumit.
Cinta yang Misterius dan Tak Terdefinisi: Cinta digambarkan sebagai sesuatu yang "entah", tanpa identitas yang pasti. Ini menyoroti kompleksitas cinta yang sulit dipahami dan dijelaskan secara rasional.
Peran Para Penyair: Penyair menganggap para penyair sebagai pecinta yang tidak pernah putus asa dalam menyampaikan cinta melalui karya-karya mereka. Mereka menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan secara langsung.
Analogi dengan Para Petani: Penyair juga menggunakan analogi para petani yang tanpa henti merawat dan menyuburkan tanaman. Hal ini mencerminkan kesabaran dan ketekunan dalam menjaga dan mengembangkan cinta.
Secara keseluruhan, puisi ini mengeksplorasi sifat yang kompleks dan tidak terdefinisi dari cinta. Penyair menyiratkan bahwa meskipun cinta mungkin sulit dipahami, para pecinta, baik itu penyair atau petani, tetap berusaha untuk merawatnya dan menyebarkannya dengan harapan bahwa cinta akan tetap hidup dan berkembang.