STOP PRESS, 1998
"untuk hidup mengapa begitu rumitnya?"
televisi menyala:
rupiah terpuruk jatuh
harga membumbung tinggi
banyak orang hilang tak tentu rimbanya
12 Mei 1998
mahasiswa mati tertembak siapa?
13-14 Mei 1998
kota-kota terbakar kerusuhan
perkosaan, teror!
21 Mei 1998: "sang raja lengser keprabon"
graffiti menyala di tembok-tembok: "pendukung reformasi"
eksodus: "singapura-hongkong-china-taiwan!"
munaslub: "turunkan para pengkhianat!"
ninja beraksi, orang berlari, maubere: "referendum!"
"mengapa hidup begitu rumitnya?"
seorang ayah bunuh diri bersama empat anaknya
1998, belum usai...
(hari ini ada berita apa lagi?)
Malang, 1998
Puisi: STOP PRESS, 1998
Karya: Nanang Suryadi