Analisis Puisi:
Puisi "Rasa Bersyukur" karya Nanang Suryadi adalah ungkapan perasaan syukur dan pengabdian kepada Tuhan. Puisi ini menggambarkan pemikiran dan perasaan penulis terhadap Tuhan serta rasa terima kasih yang mendalam.
Keberagaman Ekspresi Syukur: Puisi ini menciptakan beragam ekspresi syukur melalui penggunaan kata-kata seperti "ucapkan syukur," "kukecap kasih sayang-Mu," "kureguk kasih-Mu," dan "kureguk sayang-Mu." Ini menunjukkan bahwa rasa syukur bisa diungkapkan dalam berbagai bentuk, baik melalui kata-kata maupun perasaan dalam hati.
Pengabdian kepada Tuhan: Penulis dengan penuh pengabdian memanggil Tuhan dan mencoba mengungkapkan rasa syukur yang tulus. Ia menyebutkan bibirnya yang gemetar sebagai reaksi emosional terhadap pengalaman rohani ini, yang menciptakan nuansa kedekatan spiritual dengan Tuhan.
Penggunaan Kata-Kata Sederhana: Puisi ini menggunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami oleh pembaca. Hal ini menekankan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis, yaitu rasa syukur yang tulus dan sederhana.
Hubungan dengan Cinta Sejati: Penutup puisi, "Pemilik Cinta Sejati," menggambarkan hubungan yang mendalam antara rasa syukur dan cinta kepada Tuhan. Penulis menyatakan bahwa Tuhan adalah Pemilik Cinta Sejati, yang mengisyaratkan bahwa rasa syukur merupakan bagian integral dari hubungan spiritual dengan Tuhan.
Puisi "Rasa Bersyukur" adalah ungkapan perasaan syukur dan pengabdian kepada Tuhan dengan menggunakan kata-kata yang sederhana dan ekspresi yang mendalam. Puisi ini menciptakan nuansa spiritual yang mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya rasa syukur dalam hubungan dengan Tuhan.