Penembak Gelap
"aku menembaknya, karena ini tugas..."
matanya menatap tapi hanya kekosongan yang kutangkap
"mereka adalah pengacau, perusak tatanan,
tak mengerti aturan, dan yang jelas aku melakukannya
karena itu adalah sebuah perintah"
perintah! perintah!
kata-kata itu diucapkannya berulang-ulang
betapa berkuasa pemberi perintah,
sehingga tak kuasa dia menolak sebuah perintah: tembak!
"demi bangsa. demi negara. aku lakukan ini semua..."
amboi, betapa yakin ia.
betapa yakin demi bangsa dan negara
ia lakukan perbuatan itu semua.
"tiada sesal aku melakukannya..."
(dalam benak kepalaku bergalau tawa memekak, entah siapa)
Malang, 29 November 1998
Puisi: Penembak Gelap
Karya: Nanang Suryadi