Puisi: Menelpon Seorang Teman (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Menelpon Seorang Teman" karya Nanang Suryadi menggambarkan sebuah percakapan telepon antara dua teman yang mencerminkan ketidakpastian, ...
Menelpon Seorang Teman

halo! apa kabar? masih adakah yang tersisa dari percakapan kemarin sore.
secarik kertas bergambar waru tertusuk anak panah. kau bidikkan
sungguh-sungguh atau bercanda saja?

katamu: "adakah yang sungguh-sungguh di sini?"

Malang, September 1996

Analisis Puisi:

Puisi "Menelpon Seorang Teman" karya Nanang Suryadi adalah sebuah karya yang singkat namun sarat dengan makna dan refleksi mendalam tentang hubungan manusia dan kejujuran dalam komunikasi. Melalui gaya bahasa yang sederhana namun efektif, penyair menggambarkan sebuah percakapan telepon antara dua teman yang mencerminkan ketidakpastian, keraguan, dan keinginan untuk memahami makna di balik kata-kata.

Penggunaan Bahasa Sederhana: Penyair menggunakan bahasa yang sederhana namun sangat kuat dalam menyampaikan pesan puisi ini. Dengan kalimat-kalimat yang singkat dan tanpa hiasan yang berlebihan, penyair berhasil menyampaikan perasaan dan suasana yang tercipta dalam percakapan telepon antara dua teman.

Gambaran Metaforis: Metafora digunakan dengan cerdas dalam puisi ini, seperti "secarik kertas bergambar waru tertusuk anak panah." Metafora ini menciptakan gambaran yang kuat tentang kerentanan dan kemungkinan terluka dalam sebuah hubungan atau percakapan. Hal ini menggambarkan bahwa percakapan tersebut memiliki potensi untuk menyakiti atau merusak persahabatan mereka.

Ketidakpastian dan Keraguan: Dalam kalimat "kau bidikkan sungguh-sungguh atau bercanda saja?", tergambar ketidakpastian dan keraguan dari salah satu teman dalam memahami tujuan atau niat dari temannya yang menelepon. Ini mencerminkan ketidakjelasan dalam komunikasi mereka dan keinginan untuk mencari kejujuran dan kebenaran di balik kata-kata yang diucapkan.

Pertanyaan yang Menyelidiki: Puisi ini diakhiri dengan pertanyaan, "adakah yang sungguh-sungguh di sini?" Pertanyaan ini menciptakan kesan bahwa salah satu teman sedang menyelidiki atau mencari kepastian tentang makna sebenarnya dari percakapan mereka. Ini menggambarkan upaya untuk memahami dan menemukan kejujuran dalam hubungan mereka.

Dengan demikian, puisi "Menelpon Seorang Teman" adalah sebuah puisi yang menggambarkan keraguan, ketidakpastian, dan keinginan untuk mencari kejujuran dalam hubungan antarmanusia. Melalui penggunaan bahasa sederhana namun kuat dan gambaran metaforis yang kreatif, penyair berhasil menyampaikan pesan yang mendalam tentang kompleksitas komunikasi dan hubungan interpersonal.

Nanang Suryadi
Puisi: Menelpon Seorang Teman
Karya: Nanang Suryadi

Biodata Nanang Suryadi:
  • Nanang Suryadi, S.E., M.M. pada tanggal 8 Juli 1973 di Pulomerak, Serang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.