Puisi: Mawar (Karya A. Munandar)

Puisi "Mawar" menyampaikan pesan tentang kehidupan yang singkat dan sementara, serta kefanaan dan kehilangan yang melekat pada setiap momen.
Mawar

Tumbuh, luruh, jatuh, ...
Kenang aku sebagai mawar
        mekar, hanya sebentar.

1 Februari 2020

Analisis Puisi:

Puisi "Mawar" karya A. Munandar adalah sebuah karya singkat yang menggambarkan kehidupan singkat dan sementara dari seorang mawar.

Simbolisme Mawar: Mawar sering kali menjadi simbol keindahan dan kelembutan, namun juga mewakili ketidakkekalan dan kefanaan. Dalam puisi ini, mawar digunakan sebagai simbol kehidupan manusia yang singkat dan sementara. Seperti mawar yang mekar hanya untuk waktu yang singkat, kehidupan manusia juga berlangsung hanya untuk jangka waktu tertentu sebelum akhirnya tiba pada akhirnya.

Siklus Kehidupan: Dengan menggunakan kata-kata "tumbuh, luruh, jatuh", penyair menyampaikan ide tentang siklus alamiah kehidupan. Mawar tumbuh, mekar dengan indah, dan kemudian akhirnya layu dan jatuh. Hal ini mencerminkan siklus yang sama dalam kehidupan manusia, di mana kita lahir, berkembang, dan akhirnya menghadapi kematian.

Kefanaan dan Kehilangan: Dalam keindahan dan keharuman mawar yang mekar terdapat pula kefanaan dan kehilangan. Mawar mekar hanya untuk sebentar sebelum akhirnya layu dan mati, menyisakan perasaan kekosongan dan kehilangan. Hal ini menggambarkan realitas bahwa keindahan dan kenikmatan dalam kehidupan sering kali bersifat sementara dan fana.

Refleksi tentang Kehidupan: Puisi ini dapat dianggap sebagai refleksi tentang kehidupan manusia dan ketidakkekalan semua yang ada di dunia ini. Penyair mengajak pembaca untuk merenungkan betapa singkatnya waktu yang kita miliki di dunia ini, dan pentingnya untuk menghargai setiap momen yang kita miliki.

Puisi "Mawar" karya A. Munandar adalah sebuah karya yang singkat namun padat makna. Dengan menggunakan mawar sebagai simbol, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang kehidupan yang singkat dan sementara, serta kefanaan dan kehilangan yang melekat pada setiap momen. Melalui puisi ini, pembaca diingatkan akan pentingnya menghargai setiap momen dalam hidup dan menyadari bahwa kehidupan adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan keindahan dan kefanaan.

A. Munandar di Pasir Putih
Puisi: Mawar
Karya: A. Munandar

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.