Puisi: Mawar Merah (Karya A. Munandar)

Puisi "Mawar Merah" menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman manusia dan hubungan antara individu dengan diri mereka sendiri dan ...
Mawar Merah

Dan lalu kembang mengudara
membawa pergi peristiwa-peristiwa
juga rahasia-rahasia.

Kini aku tahu
hujan tak hanya mengempo genangan
tapi juga kenangan.

Mawar merah adalah aku, katamu
sembari durimu menusuk-nusuk

Meski di dalam sejarah
bukan hanya aku yang berdarah
tapi akulah yang bertanggung jawab
untuk segala sebab.

Mawar merah adalah aku, katamu
sembari tersenyum menusuk-nusuk.


1 Februari 2020

Analisis Puisi:
Puisi "Mawar Merah" karya A. Munandar adalah sebuah karya yang menggambarkan kompleksitas emosi manusia, terutama terkait dengan kenangan, rahasia, dan tanggung jawab.

Simbolisme Mawar Merah: Mawar merah dalam puisi ini berfungsi sebagai simbol dari berbagai hal, seperti kecantikan, kehidupan, dan bahkan kesengsaraan atau penderitaan. Mawar merah sering kali diasosiasikan dengan cinta, tetapi dalam konteks puisi ini, mawar merah mungkin melambangkan kehidupan yang penuh warna tetapi juga penuh dengan tantangan dan pengorbanan.

Hubungan dengan Kenangan dan Rahasia: Penggunaan hujan sebagai metafora untuk kenangan menunjukkan bahwa kenangan tidak selalu indah; mereka juga bisa menyebabkan rasa sakit atau kehilangan. Rahasia yang disebutkan dalam puisi juga menunjukkan bahwa tidak semua yang terjadi dalam kehidupan seseorang dapat diungkapkan atau dipahami oleh orang lain. Hal ini mencerminkan kompleksitas hubungan manusia dan kompleksitas emosi yang terlibat.

Tanggung Jawab dan Identitas: Penyair mengeksplorasi tema tanggung jawab dan identitas dalam puisi ini. Dengan menyatakan "akulah yang bertanggung jawab untuk segala sebab," penyair menunjukkan kesadaran akan peran dan tanggung jawabnya dalam kehidupan. Ini mencerminkan pengakuan akan dampak tindakan dan keputusan seseorang terhadap orang lain dan dunia di sekitarnya.

Emosi yang Tersirat: Puisi ini menciptakan suasana emosional yang kompleks melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat. Ketika penyair menyatakan bahwa mawar merah adalah dirinya sendiri, ini menimbulkan perasaan ketidaknyamanan atau ketegangan yang tersirat, menggambarkan konflik internal atau perasaan tidak pasti tentang identitas dan tanggung jawab.

Puisi "Mawar Merah" karya A. Munandar adalah sebuah karya yang menggambarkan kompleksitas emosi manusia terkait dengan kenangan, rahasia, tanggung jawab, dan identitas. Dengan menggunakan metafora mawar merah dan hujan, penyair mengeksplorasi tema-tema ini dengan cara yang mendalam dan menyentuh, menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman manusia dan hubungan antara individu dengan diri mereka sendiri dan dunia di sekitarnya.

A. Munandar
Puisi: Mawar Merah
Karya: A. Munandar

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.