Gelombang Sunyi
Inilah gelombang di mana sunyi mengamuk membandang
Ke pantai pantai gelisah ke karang karang keteguhan sebentar kan lungkrah
Demikian badai menghilangkan suar
Perahu hilang arah ke mana dayung kan dikayuhkan
Inilah gelombang sunyi menghantam dada
Terimalah wahai pecinta
Tak engkau menari bersama darah
Setangis puisi tak sampai pada kata
Meliuklah pecinta, menahan pedih sunyi sendiri
Merindu wajah kekasih, melintas-lintas saja
Inilah gelombang rindu mendera waktu
Mencium garang melumat tandas segala birahi
Bersiaplah: tak ada sesal lagi kini!
November, 2001
Puisi: Gelombang Sunyi
Karya: Nanang Suryadi