Demikian, Kau
"kau ingat dongeng itu. kanak menatap batu. kaukah itu. mencoba menyingkirkan halangan. di depan mata. di depan mata."
bibirku demikian ragu. meniup gelembung. membuat kau tersenyum. lupakan saja kesah itu. lupakan.
"kau ingat dongeng itu. kanak membaca mantera. mengulas lampu ajaib. tak. kau bukan aladin, baba atau peter pan. kita akan terus menua. dan mati..."
bibirku demikian kaku. demikian. kau.
Puisi: Demikian, Kau
Karya: Nanang Suryadi