Anxietas Penyair
buat: joko supardi
sepertinya, kau rasakan juga dingin ini sebagai simbol kenangan kita,
sebagaimana telah dirayakan kekalahan-demi kekalahan yang menikami
tubuh. dan berderailah tawa atau tangis, karena airmata tetap membasah
pada pelupuk mata. usahlah lagi ditanyakan untuk apa kita di sini,
menikmati hari-hari membisu atau hiruk pikuk yang menggedor-gedor kepala
dan dada. anxietas yang menggigilkanmu telah menciptakan cerita-cerita
dalam pertemanan ganjil. sebagai seorang pertapa namun hendak
menyetubuhi bintang dan rembulan. memanggil bapak dan ibu dengan
keparauan kanak. kesunyian yang tak dimengerti artinya. juga sebuah
cita-cita?
Malang, 1997
Puisi: Anxietas Penyair
Karya: Nanang Suryadi