Puisi: Aku Merindu (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Aku Merindu" karya Nanang Suryadi menggambarkan kemurnian perasaannya. Meskipun terdapat ketidakpastian dan jarak yang memisahkan, rasa ...
Aku Merindu (1)

aku merindu, sungguh aku merindu, sapa suaramu cintaku. seperti ada yang merembes dari pelupuk mata. menatap layar yang kosong, mailbox yang kosong, tak ada kabar darimu.demikian merindu aku, sungguh, demikian merindu. hari-hari menjadi serasa hampa. karena tak ada sapa. duh, apa kabar dirimu, cintaku. semoga kau baik-baik saja. 

jika saja rentang ini dapat kulipat, ah, jika saja jarak ini tak ada lagi, aku akan selalu bersamamu, di dekatmu. aku merindu, sungguh aku merindu, kau pun tahu, cintaku... 

Kampus UI, 11 Juli 2002

Aku Merindu (2)

rindu menggoda bayang melintas detik meluncur dalam wacana rindu jam mengaduh mencemaskan kalimat cinta baris-baris duka dalam bait sepi hari gelisah bulan cemas tahun menanti windu menggoda sedalam harap mimpi 

sedebur gelombang mendebur debur di waktu waktu tak lalu setatap tatap matamu penuh tanda tanya mungkin ragu mungkin gundah seresah kata yang berjatuhan dari puisi 

Aku Merindu (3)

dari cemas dan harap juga rindu aku menyebutnya perempuan ditunggu pada jam jam meletihkan secambuk api secambuk mimpi menggelat geletar dalam angan hari minggu bulan tahun windu membaurkan rindu cinta harap serta cemas dalam kata berdesakan dalam kalimat tak usai menterjemah degupan di dada sendiri deburan di gelombang jantung sendiri memasuki detik detik menanti 


Aku Merindu (4)


di sela-sela puisi, 
jeda terasa, 

sebuah sunyi, 

o bayangan yang menelusup ke dalam relung, 
sebagai denting sampai di sini, 

di semilir angin, dihembus rindu 

kabarkan padaku, kabarkan padaku 
lewat hembus nafasmu, menyatu di udara 

kuhirup sepenuh dada 


Aku Merindu (5)
Untuk: Kunti Hastorini


Karena aku merindu, kugantung potretmu di dinding dadaku 
Udara panas di luar demikian bengis menatapku penuh curiga 

Namun kujaga senyum embunmu dalam ingatan, agar tak terjamah 
Tak kan kubiarkan sejuknya menguap dari dalam jantung hatiku 

Hingga tak kupeduli hiruk pikuk gaduh bising kemarahan, karena 
Ingatanku menjelma jadi alir sungai demikian jernih mengalir 

Hari-hari terasa nyaman dengan doa dan cintamu, setulus hati 
Amboi, inilah mimpi yang menjelma, harap yang menjadi 

Seperti yang kutulis dalam puisi di suatu hari 
Ternyata di waktu kini 

O, kulewati hari-hari menelusuri riwayat alir, hingga 
Rindu cintaku menyampai takdir 

Inilah pejalan yang menyimpan beribu luka di dada, sekian waktu 
Nantikan sampai pada titik menyatu satu padu 

Inilah sajakku, karena aku merindu dirimu 

Depok, 27 Agustus 2002


Aku Merindu (9)


Garis wajah yang lekat dalam ingatan. Engkau dengan senyum mawar. Rembulan membagikan cahayanya. Di langit yang bentang seluas harap. Purnama sempurna. 

Aku demikian sentimentil. Menulis sajak dengan airmata. Dinihari yang merindu. 

Adakah deru cemburu di angin lalu. Tertiup ke segala penjuru: inilah cintaku. Mimpi anganku. Menyeru dirimu. Menyeru dirimu. 

Aku demikian sentimentil. Menulis puisi di senyap begini. Dinihari yang gemetar. 

Adakah gigilku sendiri. Membaca peta nasib sendiri. Mengeja tanda dari matamu. Cuaca yang mungkin berganti setiap detik. Tak kutahu. 

Aku demikian sentimentil. Menulis syair. Dinihari yang cemas. 

Mengingatmu. Setulus doa. Dilafalkan: semoga kau baik-baik saja. Cintaku. Aku demikian merindu. Dirimu. 

Depok, 25 September 2002


Aku Merindu (10)


Ada yang dicemaskan pada debar. Tak sampai kabar. Tak aksara. Tak suara. Ingatan mengejang. Menelusur bayang-bayang.

Di mana engkau. Apakabar engkau.

Menelusup sepi ke dada sendiri. Jam-jam yang khawatir. Berdetik membisik lirih: inilah rinduku kekasih. Demikian perih.

Di mana engkau. Apakabar engkau

Aku demikian mengkhawatirkanmu. Cintaku.

Depok, 25 September 2002

Analisis Puisi:
Puisi "Aku Merindu" karya Nanang Suryadi mengungkapkan tema perasaan rindu yang mendalam. Dalam analisis ini, kita akan membahas berbagai aspek puisi ini, termasuk makna, gaya bahasa, dan pesan yang terkandung di dalamnya.

Tema Rindu: Puisi ini mencerminkan tema utama, yaitu perasaan rindu. Penyair menggambarkan perasaan kerinduannya yang dalam terhadap seseorang. Rindu ini terasa kuat dan mendalam, dan menjadi sentimen dominan dalam seluruh rangkaian puisi.

Gaya Bahasa: Puisi ini memanfaatkan beragam gaya bahasa untuk menggambarkan perasaan rindu. Misalnya, penyair menggunakan metafora seperti "rindu menggoda bayang" dan "jika saja rentang ini dapat kulipat" untuk mengungkapkan perasaan rindu yang memenuhi pikirannya. Penggunaan repetisi, seperti "aku merindu," memberikan penekanan kuat pada perasaan ini.

Keinginan untuk Bersama: Dalam puisi ini, terlihat bahwa penyair sangat menginginkan untuk bersama orang yang ia rindukan. Ia mengungkapkan kerinduannya untuk mendekati, berbicara, dan berada dekat dengan orang tersebut.

Kemurnian Rasa: Penyair menggambarkan kemurnian perasaannya. Meskipun terdapat ketidakpastian dan jarak yang memisahkan, rasa cintanya tetap bersih dan tulus. Hal ini tercermin dalam bait-bait seperti "kuhirup sepenuh dada" dan "harap yang menjadi."

Waktu dan Perjalanan: Puisi ini menggambarkan perasaan rindu dalam berbagai konteks waktu, seperti hari, bulan, tahun, dan windu. Penyair menunjukkan bahwa rindu adalah perasaan yang tetap hadir sepanjang waktu dan perjalanan hidupnya.

Puisi "Aku Merindu" karya Nanang Suryadi adalah ungkapan perasaan rindu yang mendalam dan kuat terhadap seseorang. Penyair menggunakan beragam gaya bahasa dan metafora untuk menggambarkan perasaan rindu yang bersih dan tulus. Puisi ini merangkum perasaan kerinduan yang umum dirasakan dalam hubungan manusia, di mana ketidakpastian dan jarak fisik dapat memperdalam perasaan rindu.

Nanang Suryadi
Puisi: Aku Merindu
Karya: Nanang Suryadi

Biodata Nanang Suryadi:
  • Nanang Suryadi, S.E., M.M. pada tanggal 8 Juli 1973 di Pulomerak, Serang.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.