Puisi: Tuhan Menciptakan Orang Kaya untuk Menjadi Sasaran Para Maling (Karya F. Rahardi)

Puisi "Tuhan Menciptakan Orang Kaya untuk Menjadi Sasaran Para Maling" secara efektif menggunakan keironian dan satir untuk menyampaikan kritik ...
Tuhan Menciptakan Orang Kaya
Untuk Menjadi Sasaran Para Maling


tuhan menciptakan orang kaya
untuk jadi sasaran para maling
harta orang kaya adalah rejeki para maling
yang harus segera dirampas dengan diam-diam
pada saat pemiliknya terlelap

hanya orang kayalah yang sah dibobol
rumahnya
dan dijarah harta bendanya
adapun orang-orang miskin
yang rumahnya senantiasa bocor
yang baju dan celananya ditambal-tambal
yang matanya senantiasa penuh harap itu
sama sekali tak pantas untuk dijadikan sasaran
biarlah mereka aman dan tenteram
dengan segala kemiskinannya
biarlah perut mereka selalu keroncongan
biarlah mereka diterpa angin jahat
yang masuk menembus celah-celah dinding
rumahnya
yang dibuat dari bambu lapuk itu
biarlah keluh-kesah mereka menumpuk sampai
menyenggol
atap rumahnya
yang telanjang tanpa langit-langit itu
biarlah doa-doa mereka dicatat para malaikat
lalu diarsip
tanpa perlu disampaikan ke hadirat tuhan
kemiskinan memang layak untuk dilestarikan
sebab kalau semua orang jadi kaya
para maling akan kerepotan menentukan
sasaran

di desa, orang akan disebut kaya kalau istrinya
dua
di kota, orang baru akan dibilang kaya kalau
rumahnya lima
di desa orang akan disebut kaya kalau anaknya
limabelas
di kota orang baru akan dibilang kaya kalau
pembantunya duapuluh
perut orang kaya tak boleh dibiarkan
keroncongan
begitu muncul sedikit rasa melilit
makanan harus segera disodorkan
tubuh orang kaya rata-rata gemuk dan
berlemak
mereka tak tahan tidur di lantai atau
bangku kayu
tempat tidur mereka harus diganjal per
dan kalau orang kaya sedang mendengkur
tak boleh dibangunkan dengan sembarangan
tidak boleh

tuhan menciptakan orang kaya
supaya para maling bisa tetap melestarikan
profesinya
dengan sangat leluasa
di malam yang dingin
di saat hujan berkepanjangan
di saat kodok dan nyamuk saling kejar-kejaran
di saat seperti itulah orang-orang kaya
memberikan kesempatan pada para maling
untuk mengayunkan linggisnya
mendongkel jendela rumahnya
masuk ke dalam kamarnya
lalu mengangkut harta bendanya
yang memang sudah sejak lama disediakannya
dan paginya pak RT akan menerima laporan
para hansip berdatangan
dan polisi akan segera menyiapkan pistolnya
untuk menembak jejak si maling.

Jakarta, 1988

Analisis Puisi:

Puisi "Tuhan Menciptakan Orang Kaya untuk Menjadi Sasaran Para Maling" karya F. Rahardi merupakan karya yang kontroversial dengan sudut pandang yang unik terhadap realitas sosial.

Pandangan Satir dan Kritik Sosial: Puisi ini mengusung pandangan satir terhadap realitas sosial yang terfokus pada ketidaksetaraan dalam masyarakat. Penyair mengeksplorasi konsep bahwa orang kaya dirancang untuk menjadi sasaran para maling. Pandangan ini tidak hanya bersifat satir, tetapi juga mengandung kritik sosial terhadap ketidaksetaraan ekonomi.

Persepsi tentang Kemiskinan dan Kekayaan: Penyair menggambarkan bahwa kemiskinan seolah-olah lebih 'mulia' dan 'pantas' untuk dilestarikan. Pemikiran ini mungkin mencerminkan pandangan bahwa orang miskin lebih tulus dan patut disayangi daripada orang kaya yang dianggap seringkali gemuk, berlemak, dan boros.

Penggambaran Karikatural Orang Kaya: Orang kaya dalam puisi ini digambarkan sebagai individu yang gemuk, berlemak, dan cenderung memanjakan diri. Gambaran ini disajikan secara karikatural untuk memberikan efek dramatis dan menunjukkan pandangan kritis terhadap perilaku dan kebiasaan orang kaya.

Kritik terhadap Standar Kemapanan: Puisi menyentil standar kemapanan di desa dan kota, seperti jumlah istri atau pembantu sebagai penunjuk status sosial. Ini menciptakan kontras antara pemahaman masyarakat desa dan kota tentang kemapanan.

Tujuan Hidup Orang Kaya: Penyair menyoroti perilaku orang kaya yang gemuk dan berlemak, serta kecenderungan mereka untuk memperlihatkan kemewahan. Pemaknaan ini menekankan sudut pandang bahwa orang kaya hidup untuk mengejar kenikmatan dan kenyamanan materi.

Peran Tuhan dalam Perspektif Kritik: Puisi menyuguhkan pemikiran bahwa Tuhan menciptakan orang kaya dengan tujuan menjadi sasaran para maling. Ini bisa diartikan sebagai kritik terhadap pandangan keadilan dan tujuan ilahi dalam menciptakan ketidaksetaraan.

Kesan Satir dan Kesenangan Pencuri: Puisi ini menggambarkan situasi yang memberikan "kesempatan" bagi para maling untuk mencuri harta orang kaya. Pemilihan kata dan imaji menciptakan nuansa satir, menciptakan pertanyaan tentang moralitas dan etika sosial.

Puisi "Tuhan Menciptakan Orang Kaya untuk Menjadi Sasaran Para Maling" secara efektif menggunakan keironian dan satir untuk menyampaikan kritik sosial terhadap ketidaksetaraan dan konsep kemewahan. Penyair dengan tajam merinci citra sosial, memberikan ruang bagi pembaca untuk merenungkan dan membuka dialog tentang ketidakadilan dan struktur sosial.

Floribertus Rahardi
Puisi: Tuhan Menciptakan Orang Kaya untuk Menjadi Sasaran Para Maling
Karya: F. Rahardi

Biodata F. Rahardi:
  • F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.