Analisis Puisi:
Puisi "Taman Silam" karya Wayan Jengki Sunarta adalah sebuah karya sastra yang penuh dengan makna dan gambaran puitis tentang waktu, keindahan, dan kepedihan dalam sebuah taman yang menjadi simbol perjalanan hidup dan pengalaman manusia. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kenangan, kehidupan, dan perasaan yang terjalin dalam waktu yang berlalu.
Gambaran Taman: Puisi ini membuka dengan gambaran sebuah taman yang mengandung keindahan dan makna dalam bentuk bunga, rupa, dan kata. Taman menjadi tempat simbolik yang mewakili beragam pengalaman hidup, baik yang menyenangkan maupun penuh tantangan. Pepohonan dan reruntuhan petilasan tua menciptakan latar yang memperkaya makna puisi ini.
Waktu dan Kenangan: Konsep waktu hadir sebagai tema sentral dalam puisi ini. "Hari mengalir di lipatan tanganmu" mencerminkan perasaan yang mengalir dalam waktu dan keberadaan manusia. Penggunaan kata "sungai silam" menyiratkan aliran waktu yang membawa kenangan dan pengalaman masa lalu. Ada rasa "hanyut" dalam sungai silam ini, menggambarkan ketidakpastian dan perubahan yang dialami seiring waktu.
Pencarian Makna: Puisi ini menggambarkan seorang pelaku yang tengah mencari makna dalam gambar-gambar dan kata-kata yang ada di taman tersebut. Namun, "kitab-kitab aksara" atau "lembar-lembar gambar" telah hampir "lapuk di ujung penantianmu," menggambarkan kerapuhan dan keraguan dalam mencari makna dalam pengalaman hidup.
Keterkaitan dengan Alam: Penggambaran taman dengan pepohonan, sungai, dan belukar menciptakan keterkaitan yang erat dengan alam. Pepohonan dan sungai menjadi saksi bisu dari perjalanan waktu dan pengalaman manusia. Desis ular di belukar menciptakan suasana yang menegangkan, mencerminkan ketidakpastian dan resah dalam pencarian makna.
Puisi "Taman Silam" oleh Wayan Jengki Sunarta adalah sebuah karya sastra yang mengajak pembaca untuk merenung tentang waktu, kenangan, dan makna dalam pengalaman hidup. Melalui gambaran puitis yang kuat, puisi ini menggambarkan perjalanan manusia dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan keindahan dan kepedihan.
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.