Puisi: Siul Burung Itu (Karya Tjahjono Widarmanto)

Puisi "Siul Burung Itu" karya Tjahjono Widarmanto menggambarkan keindahan kenangan masa lalu dan pengaruhnya terhadap perasaan rindu dan kangen.
Siul Burung Itu


siul burung itu
pagi hari
hinggap di telinga
hinggap pula segala manisnya kenangan
kampung halaman yang tercatat di buku harian
siulnya mengabarkan rasa kangen
kenangan sungai, hutan kecil, dan tunas-tunas jati
tembang-tembang dolanan yang bergema
saat purnama di pelataran
juga wajah ibu yang menyimpan
taman surga di senyumnya.
siul burung itu
pagi hari
hinggap di telinga dengan rasa rindu
tembang kinanti dari seorang ibu.

2007

Analisis Puisi:
Puisi "Siul Burung Itu" karya Tjahjono Widarmanto adalah sebuah karya yang menggambarkan keindahan kenangan masa lalu dan pengaruhnya terhadap perasaan rindu dan kangen. Puisi ini menggunakan gambaran alam dan pengalaman pribadi untuk menciptakan suasana nostalgia yang mendalam.

Tema Kenangan dan Rindu: Tema utama puisi ini adalah kenangan dan rindu terhadap masa lalu yang indah. Burung yang bersiul di pagi hari menjadi simbol kenangan yang menghinggapi telinga, membawa kembali segala manisnya pengalaman di masa lalu.

Hubungan dengan Alam dan Nostalgia: Penyair menggunakan gambaran alam, seperti siulan burung, sungai, hutan, dan tunas jati, untuk menciptakan suasana nostalgia yang kuat. Alam menjadi sarana untuk membangkitkan kenangan dan menggambarkan kampung halaman dan momen-momen indah.

Pengaruh Masa Kecil dan Keluarga: Puisi ini menciptakan gambaran tentang hubungan dengan keluarga dan masa kecil yang mendalam. Tembang-tembang dolanan, wajah ibu, dan senyumnya menciptakan rasa hangat dan kedamaian yang terkait dengan ingatan masa kecil.

Simbolisme Siul Burung: Siulan burung menjadi simbol yang kuat dalam puisi ini. Selain memberikan gambaran alam yang indah, siulan burung juga mengabarkan rasa kangen dan rindu terhadap kampung halaman, kenangan masa lalu, serta hubungan dengan ibu.

Perasaan Rindu dan Kangen: Puisi ini menggambarkan perasaan rindu dan kangen yang kuat terhadap tempat dan waktu yang telah berlalu. Penggunaan siulan burung sebagai pengingat menggambarkan bahwa suara alam dapat memicu perasaan kangen dan rindu yang dalam.

Puisi "Siul Burung Itu" karya Tjahjono Widarmanto menghadirkan suasana nostalgia dan keindahan kenangan masa lalu. Melalui penggunaan simbol alam dan pengalaman pribadi, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya hubungan dengan masa kecil, alam, dan keluarga dalam membentuk perasaan rindu dan kangen yang mendalam.

Tjahjono Widarmanto
Puisi: Siul Burung Itu
Karya: Tjahjono Widarmanto

Biodata Tjahjono Widarmanto:
  • Tjahjono Widarmanto lahir pada tanggal 18 April 1969 di Ngawi, Jawa Timur, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.