Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Seruling Daging (Karya Gus tf)

Puisi: Seruling Daging Karya: Gus tf
Seruling Daging

Sudah. Jangan kaubicara lagi tentang lubang. Semua ruang semua rongga di tubuhmu telah jadi jurang. Semua urat semua serat di dagingmu telah jadi tambang. Kaulihat, di tambang itu mereka turun, terayun-ayun, meluncur jauh ke dasar tak berdasar. Kaudengar, suara serulingkah yang mengalun, meriap, seolah mengapung dan menjalar?

“Tak ada seruling dalam daging,” katamu. Tapi alun suara itu serasa kaukenal, serasa kautahu. Gemerincing, dari suatu lubang di nun jauh masa lalumu. Siapa tahu, di dinding lubang itu, mereka telah lama membuat lubang-lubang nada, belajar meniup menciptakan irama. Irama yang juga serasa nun jauh dulu pernah kaudengar, antara lena dan sadar?

Tapi, suara lain, nun jauh dari kedalaman jurang, dari dasar tak berdasar, naik memanjat tambang, menggemakan “Tak ada” berulang-ulang. Ya, tak ada, tak ada seruling dalam daging. Tak ada, tak ada setiup pun nada pernah mereka dengar. Tetapi ah, kenapa, kenapa kau merasa lubang ini, geronggang ini, tiba tiba berguncang, seolah menggigil seperti gemetar?

Sudah. Jangan kaupikir lagi tentang lubang. Tentang rongga di tubuhmu menjelma jurang. Tentang urat, tentang serat yang menjulur-julai seperti tambang. Karena, nun jauh di dasar tak berdasar, di akar tak berakar, setiap waktu setiap ngilu, setiap pedih setiap pilu, nada-nada itu menggali, menciptakan lubang sendiri: menakik rima, memahat irama—tak peduli apa tetap hanya buluh daging, atau justru menjelma seruling.

Payakumbuh, 2006

Gus tf Sakai
Puisi: Seruling Daging
Karya: Gus tf

Biodata Gus tf Sakai:
  • Gustrafizal Busra atau lebih dikenal Gus tf Sakai lahir pada tanggal 13 Agustus 1965 di Payakumbuh, Sumatera Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.