Sumber: Impian Usai (2007)
Analisis Puisi:
Puisi "Kucumbui Kau di Hampar Pasir" karya Wayan Jengki Sunarta menghadirkan gambaran mengenai kehidupan, kematian, dan keindahan yang muncul dari keterbatasan waktu yang pendek.
Pencarian dan Kesadaran Akan Keterbatasan: Penyair, dengan sentuhan metafora, mengekspresikan pencarian akan makna hidup yang terkait dengan kehadiran pasangan. Namun, dia juga menyadari bahwa waktu terus berlalu, dan ada kesadaran akan keterbatasan waktu yang menegaskan bahwa gempa (kematian) akan segera mengakhiri segalanya.
Ketegasan akan Kematian: Puisi ini menyoroti ketegasan akan kepastian kematian. Meskipun kesadaran akan gempa yang akan meniadakan semuanya ada, penyair mencermati bahwa kematian begitu sederhana dan terjadi tanpa keluhan atau kesempatan untuk mengeluh.
Kecantikan dalam Keterbatasan: Meskipun dituturkan dalam konteks kehidupan yang singkat, ada keindahan dan ketenangan yang ditemukan dalam keterbatasan itu sendiri. Penyair menemukan keindahan di tengah kekhawatiran akan kematian, dan mencerminkannya melalui metafora "kucumbui kau di hampar pasir", yang merujuk pada keindahan tersembunyi dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian.
Puisi "Kucumbui Kau di Hampar Pasir" menggambarkan kehidupan dan kematian sebagai dua elemen utama yang terjalin dalam keterbatasan waktu yang diberikan. Meskipun kematian adalah suatu kenyataan yang pasti, penyair menemukan keindahan dan ketenangan dalam keadaan yang sementara dan penuh dengan kekhawatiran akan masa depan.