Puisi: Kangen Ibu (Karya Tjahjono Widarmanto)

Puisi "Kangen Ibu" karya Tjahjono Widarmanto merupakan ekspresi perasaan kangen dan rindu seorang anak terhadap ibunya. Puisi ini penuh dengan ....
Kangen Ibu (1)

di tengah belukar baja, hutan beton yang merajam dada
aku ingin kembali ke pelukanmu, ibu
betapa perihnya mengenang bau gerai rambutmu,
belai lembut tanganmu dan putih kasih matamu
bayanganmu, ibu. melindap di hati
seperti mercu suar melambai
pada para mualim yang sunyi
seperti bulan langsir
di kaki malam yang pernah beranjak ke pagi
seperti pelangi melambai di tepi horison
mengucap selamat tinggal pada hujan
pelukanmu masih terasa di lenganku
yang selalu ringkih jauh dari tanganmu
sedang sampanku makin jauh melaju
meluncur dalam kabut yang tak pasti

O, kangen yang tak pernah damai dalam hati
membuat lambungku nyeri
tak bisa lagi menemani ibu menanak nasi
atau mendendangkan kinanti

ibu, kangenku kini jadi uap terbang perlahan
meninggalkanku sendiri dalam perjalanan tak pernah selesai
wajahmu berada di tapal batas kampung halaman
sedang aku berdiri di seberang tapal batas pesisir lain
ufuk yang berbeda, begitu luas dan sunyi
sampanku meluncur di tengah belukar baja dan hutan beton
peta yang tak miliki batas saat tanganmu begitu jauh melambai
melepaskanku dari mata air tempat menyusu
perih kangen membiakkan pilu

tanpamu, ibu, aku nahkoda tak berlampu
tanpa pelampung dan dayung
tak bisa menerka cuaca, angin, dan daratan

ibu, ingin kukenalkan kenangan tentangmu

Kangen Ibu (2)

mendekap kangen ibu
seperti menatap rimbun ingatan
kangenku tak berucap
jadi isyarat yang samar berasap

o, alangkah gairahnya memuisikan seribu tahun kangen ini, ibu
hanyalah puisi yang sanggup merumuskan kangen
hanya puisi yang sanggup mengabadikan kangennya anakmu.


Analisis Puisi:
Puisi "Kangen Ibu" karya Tjahjono Widarmanto merupakan ekspresi perasaan kangen dan rindu seorang anak terhadap ibunya. Puisi ini penuh dengan penggambaran emosional dan nuansa kerinduan yang mendalam.

Tema Kangen dan Rindu: Tema utama dalam puisi ini adalah perasaan kangen dan rindu yang mendalam terhadap ibu. Puisi ini menggambarkan betapa kuatnya perasaan rindu dan kerinduan anak terhadap sosok ibu yang sangat dicintai.

Gambaran Visual dan Metafora: Puisi ini memadukan gambaran visual dan metafora untuk menggambarkan perasaan kangen. Gambaran tentang "pelukanmu masih terasa di lenganku" dan "bayanganmu, ibu, melindap di hati" menggambarkan rasa kehadiran dan kedekatan ibu meskipun secara fisik jauh.

Kontras Antara Perasaan dan Realitas: Puisi ini menggambarkan kontras antara perasaan kangen dan realitas yang dihadapi anak. Ia merindukan pelukan, bau, dan belai ibu, tetapi ia merasa jauh dari kehangatan tersebut. Kontras ini menciptakan perasaan nostalgia yang kuat.

Puisi Bagian Pertama: Bagian pertama puisi menggambarkan kerinduan yang mendalam terhadap ibu. Penggambaran tentang "belukar baja" dan "hutan beton" menyiratkan kekerasan dan kaku dunia modern yang berbeda dengan kehangatan ibu.

Puisi Bagian Kedua: Bagian kedua puisi lebih fokus pada perasaan kangen itu sendiri. Penggunaan metafora "mendekap kangen ibu / seperti menatap rimbun ingatan" menggambarkan bagaimana kerinduan bisa menjadi suatu bentuk hadir secara emosional.

Kekuatan Puisi sebagai Sarana Ungkap Perasaan: Puisi ini mengungkapkan betapa puisi memiliki kekuatan untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Pengakuan bahwa "hanyalah puisi yang sanggup merumuskan kangen / hanya puisi yang sanggup mengabadikan kangennya anakmu" menggarisbawahi bahwa puisi menjadi medium yang kuat untuk merangkul dan mengkomunikasikan perasaan yang mendalam.

Pesan Umum: Pesan yang ingin disampaikan dalam puisi ini adalah pentingnya penghargaan terhadap hubungan ibu dan anak, serta kekuatan puisi dalam meresapi dan mengkomunikasikan emosi kompleks seperti kangen dan rindu.

Puisi "Kangen Ibu" menghadirkan perasaan kangen dan rindu dalam bentuk yang kuat dan mengharukan. Melalui penggunaan bahasa dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca merenung tentang pentingnya hubungan emosional antara ibu dan anak serta kekuatan puisi dalam mengungkapkan perasaan yang kompleks.

Tjahjono Widarmanto
Puisi: Kangen Ibu
Karya: Tjahjono Widarmanto

Biodata Tjahjono Widarmanto:
  • Tjahjono Widarmanto lahir pada tanggal 18 April 1969 di Ngawi, Jawa Timur, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.