Analisis Puisi:
Puisi "Ingatan yang Gaduh" karya Tjahjono Widarmanto membawa pembaca melalui aliran pikiran yang dipenuhi dengan kenangan, kerinduan, dan perjumpaan. Puisi ini menggambarkan kompleksitas ingatan dan perasaan seseorang terhadap orang yang dicintai.
Tema Ingatan dan Kerinduan: Tema utama dalam puisi ini adalah ingatan dan kerinduan. Puisi ini menggambarkan bagaimana kenangan masa lalu tentang seseorang yang dicintai terus hidup dalam ingatan, meskipun waktu telah berlalu. Kerinduan terhadap orang tersebut muncul sebagai perasaan yang kuat, dan puisi ini mencoba menggambarkan proses pemanggilan kenangan itu.
Gambaran Fotografi Masa Lalu: Puisi ini membentuk gambaran seolah-olah mengamati sebuah album foto berdebu yang berisi jejak-jejak kenangan. Pengarang menyajikan wajah dan senyum yang tertinggal dalam ingatan seperti gambar-gambar yang lengang dalam album. Analogi ini memberikan rasa nostalgia dan perasaan bahwa masa lalu adalah sesuatu yang berharga dan berdebu, tetapi tetap memberi arti dalam ingatan.
Penggunaan Gaya Bahasa Imajinatif: Pengarang menggunakan gaya bahasa yang imajinatif dan deskriptif untuk menggambarkan perasaan dan gambaran dalam puisi. Metafora seperti "hangat dengan aroma kopi" dan "lintasan-lintasan" memberikan kehidupan pada penggambaran ingatan dan perjumpaan. Gaya bahasa ini membantu menciptakan suasana yang khas dan mendalam.
Kontras Masa Lalu dan Sekarang: Puisi ini menunjukkan kontras antara masa lalu dan saat ini. Meskipun sebagian besar puisi menggambarkan kenangan dan perasaan rindu yang kuat, puisi juga mengakui bahwa kini ada sebuah perbincangan yang dinanti dan harapan akan perjumpaan.
Pesan Tentang Cinta dan Perjumpaan: Puisi ini mengirimkan pesan tentang kekuatan cinta dan perjumpaan. Pengarang ingin menggapai rindu dan menggambarnya melalui kata-kata dan gambaran. Pesan ini juga mencerminkan betapa pentingnya menghargai dan merayakan momen perjumpaan dengan orang yang dicintai.
Puisi "Ingatan yang Gaduh" menggambarkan bagaimana kenangan masa lalu, rindu, dan perjumpaan memengaruhi pikiran dan perasaan seseorang. Penggunaan gaya bahasa imajinatif dan deskriptif memberikan nuansa yang khas pada puisi ini, mengundang pembaca untuk merenung tentang kompleksitas perasaan manusia terhadap orang yang dicintai. Puisi ini berhasil menggambarkan bagaimana ingatan dan perasaan kerinduan dapat melahirkan suasana yang mendalam dan kuat dalam pikiran dan hati.