Sumber: Horison (7 April 2015)
Analisis Puisi:
Puisi "Episode Cinta" karya Tjahjono Widarmanto adalah serangkaian episode yang menggambarkan perjalanan cinta dengan cara yang metaforis dan puitis. Setiap episode membawa pembaca melalui rangkaian perasaan, gambaran, dan pengalaman yang melambangkan berbagai aspek cinta dalam kehidupan.
Episode 1: Mozaik Cinta
Pada episode pertama, puisi ini memulai dengan gambaran hujan yang selalu turun dengan rintik yang sama. Ini menggambarkan kekontinuitasan waktu dan perasaan yang tak pernah berubah. Meskipun rutinitas ini, penantian tidak pernah bosan karena dalam setiap rintik hujan, ada tarian yang menggambarkan sensualitas dan birahi. Kata-kata seperti "amat seksi" dan "gemulai" menggambarkan bagaimana cinta dijabarkan dengan bahasa yang kuat dan emosional.
Episode 2: Perahu Ini, Kekasihku
Puisi berlanjut pada episode kedua, yang menggambarkan perahu sebagai simbol perjalanan cinta. Perahu ini menjadi alat untuk menjelajahi sudut-sudut semesta bersama penyair sebagai lambang cinta. Penggambaran perjalanan dengan lampu dan penyair di dalamnya mencerminkan pengalaman dan pengetahuan yang bisa dibagikan dalam cinta. Dalam perjalanan ini, cinta dan pengalaman hidup menghadirkan makna yang lebih dalam.
Episode 3: Narasi Cinta yang Tersisa
Pada episode ketiga, puisi mengekspresikan cinta sebagai sesuatu yang indah dan penuh kebijaksanaan. Cinta digambarkan melalui gambaran alam, merpati, dan bulan. Penyair menggambarkan momen indah ini sebagai sesuatu yang penuh ketenangan dan penghayatan. Namun, ada kesadaran bahwa waktu akan terus bergerak, dan momen ini hanya sementara.
Episode 4: Daun Gugur
Puisi mencapai klimaksnya pada episode keempat, di mana cinta digambarkan dalam konteks keterbatasan dan perubahan. Daun yang berguguran menggambarkan kerapuhan hidup dan kematian, serta cemas yang melanda dalam menghadapi akhir. Penggunaan gambaran daun dan bunga yang rontok mencerminkan perasaan kerapuhan dan kehilangan dalam konteks cinta dan eksistensi manusia.
Puisi "Episode Cinta" karya Tjahjono Widarmanto adalah perjalanan puitis melalui berbagai aspek cinta. Melalui penggambaran yang metaforis dan imaji yang kaya, puisi ini membawa pembaca melewati berbagai fase dan perasaan dalam cinta. Dari sensualitas hujan pada episode pertama hingga perjalanan dalam perahu dan pengalaman hidup, serta refleksi tentang kerapuhan dan akhir dalam episode terakhir, puisi ini menggambarkan kedalaman dan kompleksitas cinta dalam berbagai wujudnya.