Sumber: Yuk, Nulis Puisi (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Catatan Kaki tentang Cinta" karya Tjahjono Widarmanto adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan nuansa nostalgia, rindu, dan perjumpaan dalam konteks cinta. Puisi ini mengeksplorasi kompleksitas perasaan dan membangkitkan gambaran tentang hubungan emosional antara dua individu.
Sentimen Nostalgia dan Kenangan: Puisi ini dimulai dengan menggambarkan "masa lalu" yang "mengeja wajahmu tersipu dalam ingatan." Penyair menggunakan bahasa yang kuat untuk mengilustrasikan bagaimana kenangan tentang seseorang menghidupkan kembali dalam pikiran. "Foto dalam album riwayat yang berdebu" menciptakan gambaran visual tentang bagaimana kenangan itu muncul kembali seiring waktu.
Kerinduan dan Perjumpaan: Puisi ini menggambarkan kerinduan dan hasrat untuk bertemu kembali. "Aku menunggu di ruang tamu" menciptakan gambaran kegelisahan dan antisipasi sebelum perjumpaan. Bahasa seperti "kisah-kisah baru," "cumbu dan cium yang tak pernah sepi," dan "hangat dengan aroma kopi" menggambarkan atmosfer romantis dan keintiman yang diharapkan dari perjumpaan.
Hubungan dengan Masa Lalu: Penyair menunjukkan bahwa hubungan ini memiliki akar dalam "ingatan kepada kamu yang dipingit waktu." Ini mencerminkan pentingnya pengalaman masa lalu dan bagaimana mereka memengaruhi dinamika hubungan sekarang.
Perasaan Dalam Kenangan dan Perjumpaan: Puisi ini memperlihatkan kompleksitas perasaan yang terjadi dalam kenangan dan perjumpaan. Bahasa seperti "menggapai rindu dan menggamitnya" dan "membiarkan kata-kata hampa dan berjumpalitan di udara" menunjukkan perasaan yang bergejolak dan sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Simbolisme dan Imajinasi: Penyair menggunakan simbolisme untuk menggambarkan perasaan cinta dan kerinduan. "Payudaramu" dan "aroma rindu legitnya cinta" merujuk pada kedalaman emosi dan keintiman yang diinginkan.
Pesan Akhir: Puisi ini berakhir dengan menyampaikan pesan tentang pentingnya pelukan dan ciuman sebagai bentuk komunikasi yang mendalam. "Peluk dan kecup melepas pesan" menciptakan gambaran tentang bagaimana cinta dan rindu dapat diungkapkan tanpa kata-kata.
Puisi "Catatan Kaki tentang Cinta" oleh Tjahjono Widarmanto menggambarkan perasaan rindu, nostalgia, dan hasrat dalam konteks cinta. Dengan penggunaan bahasa yang kuat dan gambaran yang jelas, puisi ini mengajak pembaca merenung tentang kekuatan emosi dan kerinduan dalam hubungan manusia.