Puisi: Berjalan Sepanjang Jalan (Karya F. Rahardi)
Puisi: Berjalan Sepanjang Jalan
Karya: F. Rahardi
Berjalan Sepanjang Jalan
ternyata dia bukan tandingku
Tuhan
matahari yang kau pasang di atas itu
hanya menambah repot badanku
o silaunya
mengapa pohon-pohon yang teduh itu
kau biarkan mati
dipotongi tangan-tangan
ah
tak ada gunanya omong-omongan ini
terlambat
jalanan lebar
sengaja diperkeras dengan batu dan aspal
dan rumah-rumah susun di pinggir itu
dipagari semen dan logam
dan lihatlah
dari kaca yang lebar
dari jendela-jendela besar
mereka dapat mengintai gerak-gerikku
celaka
adakah mereka bukan cucu-cucu adam yang ….
aduh
mereka memasang matahari-matahari palsu
sepanjang jalan, tak ada siang dan malam
tak ada pohonan
o, silaunya
akupun merangkak sambil menunduk
di manakah saudara-saudaraku
barisan laki-laki dan perempuan
yang gelisah
pawai yang ribut
macet di sini
selesai dan bubar
dalam suasana kacau
mereka rebutan tempat yang teduh
di bawah naungan semen dan logam
o, saudara-saudaraku
lupakah kau kepada marmut?
tetap matahari yang menang
ya Tuhan
ijinkanlah aku berjongkok sebentar saja
untuk kencing di sudut gang ini
agar tak terlihat bangsaku
alangkah ramai keringat
menetes dari dahi ke pipi
akupun merangkak lagi
di manakah kau angin
di manakah langit yang utuh itu tersimpan
o, pohon-pohon jengkol
tangan yang lancang telah mengusirmu
ke ladang-ladang yang sepi
jauh sekali
o, marmut
habis sudah riwayatmu
tak ada rumputan yang dapat kau makan
semrawut
angin yang ditimbulkan bis
dan sedan-sedan yang keras larinya
campuran asap dan debu
menyemprot wajahku
o, lalat
kaupun sudah tak kebagian tempat
di jalan yang lebar ini
tak kedengaran lagi dengungmu
kalah, kalah
semua bukan tandingku
o, silaunya matahari itu
dan akupun terus merangkak.
Jakarta, 6/9/1974
Puisi: Berjalan Sepanjang Jalan
Karya: F. Rahardi
Biodata F. Rahardi:
- F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.