A Tribute to Chairil Anwar
Sebelum senja di pelabuhan kecil, kudengar kabar dari laut,
semacam pemberian tahu lagi penerimaan: cintaku jauh
di pulau. Kepada kawan, jangan kita di sini berhenti. Kita
guyah lemah, tak sepadan dengan kenangan. Biar kita malam
di pegunungan dengar suara malam. Selama bulan menyinari
dadanya, itu bukan lagu biasa. Ini bukan pelarian, tapi
cuma derai-derai cemara yang ingatkan pada rumahku, sorga
dan nocturno. Tahu kamu mana yang terampas dan yang putus
antara doa dan dia, aku berkisar antara mereka. Semangat!
Padang, 2010
Puisi: A Tribute to Chairil Anwar
Karya: Heru Joni Putra