Puisi: Tulamben (Karya Wayan Jengki Sunarta)
Puisi: Tulamben
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Tulamben
untuk: riki dhamparan putra
kini aku mengerti, saudaraku
mengapa begitu damai di sini
barisan pohon lontar itu
hening merenungi cahya senja
pasrah menerima segala titah
penghabisan
di antara batu-batu lahar itu
aku lihat bayangmu membisu
seperti karang kering yang gagu
tak ada kaktus yang mampu menepis
sisa usia di setapak jalan
menuju ladang-ladang garam
ilalang telah melepas kembang
putih kemilau
serupa wajah jelita cinta
entah kemana angin membawanya
kini aku mengerti, saudaraku
mengapa laut timur begitu bisu
seperti pertapa yang memburu wahyu
aku telah paham kedalaman jiwanya
lebih dari yang kau rasa
surga memang bukan untuk orang miskin, saudaraku
namun petani tak pernah lelah membajak sawah
nelayan selalu berlagu menuju laut jauh
peladang garam masih setia menyaring keringat
menampungnya di bilah-bilah kayu sagu
dan penyair tertatih sendiri
menyisiri tepi-tepi hari
dengan arah yang tak pasti.
Tulamben, Karangasem, Bali, September 2008
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.