Puisi: Tirtagangga (Karya Wayan Jengki Sunarta)
Puisi: Tirtagangga
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Tirtagangga
taman air yang disepuh purnama
memudarkan bayang wajah hamba
yang gagu meraba cahaya
senja terakhir telah tiba
di haribaan malam
namun hamba masih bisa mendengar
suara tabuh genjek yang menjalar
dari bibir anak-anak desa
hamba tepekur
di pelataran paduka ratu
menghayati sepi yang tiba tertatih
merambati jiwa yang telah paripurna
paduka ratu junjungan hamba
berapa penjelmaan lagi mesti hamba lalui
untuk sampai pada jiwamu
laksana pucuk-pucuk pohon angsana
hamba gugur daun
bunga dari segala bunga yang paling sempurna
telah hamba jalin untuk penghias semerbak rambut paduka ratu
buah dari segala buah telah hamba sajikan
sebagai penutup makan malam paduka
kutukan apa gerangan
yang menjadikan hamba budak
hamba ingin kembali pada perjumpaan pertama
ketika tiada dosa dan ampunan
yang menguntit hayat kita
Tirtagangga, Karangasem, 12 Juli 2006
Sumber: Impian Usai (2007)
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.