Puisi: Tabah (Karya Esha Tegar Putra)

Puisi "Tabah" karya Esha Tegar Putra menggunakan berbagai elemen alam dan makhluk hidup untuk menggambarkan ketabahan sebagai sesuatu yang universal.
Tabah

setabah debu
berdiam di tungku batu 
dan berbiak tenang di balik pagu kayu

setabah api
bermalam di unggukan sekam 
dan mengendap pelan di gelupas kulit pohon

setabah ikan
bergerak di deras arus sungai
dan melepas sisik bening di keruhnya air muara

setabah katak
berlompatan di gelap tempurung
dan berharap agar matanya tembus pandang

dan setabah ingatan yang belajar melupakan 
segala nama musim, hari, tumbuhan, binatang
bahkan huruf dan angka. setabah itulah sajak 
memberi maksud pada kalimat yang mulai 
menemukan mautnya

Kandangpadati, 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Tabah" karya Esha Tegar Putra adalah karya yang menggabungkan kekuatan metaforikal dengan emosi mendalam untuk menggambarkan konsep ketabahan dalam berbagai bentuk. Puisi ini menggunakan berbagai elemen alam dan makhluk hidup untuk menggambarkan ketabahan sebagai sesuatu yang universal.

Tema dan Makna

  • Ketabahan sebagai Kekuatan Universal: Tema utama puisi ini adalah ketabahan. Esha Tegar Putra menggambarkan ketabahan melalui berbagai metafora alam dan makhluk hidup, menunjukkan bahwa ketabahan adalah sifat universal yang ada dalam setiap aspek kehidupan.
  • Ketabahan dalam Melupakan: Bagian akhir puisi ini menggambarkan ketabahan dalam konteks ingatan yang belajar melupakan berbagai nama musim, hari, tumbuhan, binatang, huruf, dan angka. Ini menunjukkan aspek psikologis ketabahan, di mana seseorang belajar untuk melupakan hal-hal yang mungkin menyakitkan atau tidak relevan lagi, dan menemukan kedamaian dalam proses tersebut.

Gaya dan Teknik Puitis

  • Metafora Alam dan Makhluk Hidup: Puisi ini menggunakan metafora yang kuat dari alam dan makhluk hidup untuk menggambarkan ketabahan. Metafora ini memberikan visualisasi yang jelas dan kuat tentang bagaimana ketabahan dapat ditemukan di mana-mana.
  • Pengulangan Struktural: Setiap stanza dimulai dengan "setabah", yang memberikan ritme dan konsistensi pada puisi. Pengulangan ini menekankan tema ketabahan dan membuat puisi lebih mudah diingat.
  • Kontras: Esha Tegar Putra menggunakan kontras untuk menekankan ketabahan dalam kondisi yang sulit. Misalnya, debu yang berdiam di tungku batu yang panas, api yang mengendap di kulit pohon, dan ikan yang bergerak di arus deras. Kontras ini memperkuat penggambaran ketabahan sebagai kemampuan untuk bertahan dalam situasi yang sulit.
  • Bahasa yang Sederhana namun Mendalam: Bahasa yang digunakan dalam puisi ini sederhana namun penuh dengan makna. Setiap kata dipilih dengan hati-hati untuk menggambarkan kondisi dan emosi dengan tepat.
Puisi "Tabah" karya Esha Tegar Putra adalah karya yang menggambarkan ketabahan dengan cara yang mendalam dan visual. Melalui penggunaan metafora alam dan makhluk hidup, serta pengulangan dan kontras, puisi ini berhasil menangkap esensi ketabahan sebagai sifat universal yang dapat ditemukan di mana-mana. Puisi ini juga menggambarkan ketabahan dalam menghadapi kondisi yang menantang, baik fisik maupun psikologis, dan menunjukkan bagaimana ketabahan dapat membawa kedamaian dan kekuatan dalam menghadapi hidup.

Esha Tegar Putra
Puisi: Tabah
Karya: Esha Tegar Putra

Biodata Esha Tegar Putra:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 29 April 1985 di Saniang Baka, Kabupaten Solok, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.