Puisi: Setumpak Sajak (Karya Esha Tegar Putra)

Puisi: Setumpak Sajak Karya: Esha Tegar Putra
Setumpak Sajak

darimanakah rima pantun berbunyi bersibantun
kalaulah bukan orang jauh yang melantun
duh, tubuh dipisah serupa ubi patah di tampuk
bilamana peristiwa lama tingal gaung batang berlubang
—malanglah kita semua, yang lupa berpantun berseloka.

sungguh kita tak sedang memisahkan garam dari air laut,
tak sedang meremas asam di atas talam tembaga,
tak berusaha meminang unggas betina untuk si jantan.
aduhai berpantun…. memasang sunting-pasang kopiah
bagi nada ingatan yang hendak berpiuh dendang lama.

hei, orang jauh. dihela juga hendaknya kisah malang si anak dagang.
sambil menyeruput kopi dan rokok sebatang, mari mengingat
pulau pandan jauh di mata dan batang cempedak di tepi bandar
yang ditanam anak orang bukittinggi. agar pertalian lama terkebat erat
dan kalimat di gelanggang tak sekedar riuh persabungan ayam
pantun bakal menari, berpiuh setumpak sajak, berdekap kuat gurindam.

inilah pantun si anak dagang, menumpang di biduk rumpang
meyeberangi teluk, merenangi selat, agar beralamat
pada lengang kampung.

2009

Esha Tegar Putra
Puisi: Setumpak Sajak
Karya: Esha Tegar Putra

Biodata Esha Tegar Putra:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 29 April 1985 di Saniang Baka, Kabupaten Solok, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.