Puisi: Serenade Malam (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi "Serenade Malam" karya Wayan Jengki Sunarta menggabungkan sensualitas dengan spiritualitas melalui gambaran malam yang penuh keintiman dan ...
Serenade Malam

malam mengelus
bahumu putih mulus
waktu yang merayap pelan
hampir tergelincir di situ

kau meraba pergelangan tanganku
meyakinkan darah mengalir
lebih deras dari biasanya

aku hanyut dalam arus deras darah
di tubuhku sendiri
arus deras dari sungai-sungai purbani
yang berpusaran di dasar lingga

malam mencium keningmu
membelai rambutmu
nadiku berpacu

ubun-ubunku menyala
segala yang rahasia
membuka diri perlahan
kelopak-kelopak padma merekah
benih-benih embun tercurah
tanah basah...

Analisis Puisi:

Puisi "Serenade Malam" karya Wayan Jengki Sunarta adalah puisi yang menggabungkan sensualitas dengan spiritualitas melalui gambaran malam yang penuh keintiman dan misteri. Melalui bahasa puitis dan simbolisme yang kuat, puisi ini mengeksplorasi hubungan antara kekuatan alam, tubuh manusia, dan pengalaman spiritual.

Tema

Tema utama dalam puisi ini adalah keintiman dan transformasi. Puisi ini menangkap momen intim antara dua individu yang tidak hanya bersifat fisik tetapi juga spiritual. Selain itu, tema alam dan waktu juga hadir, memperlihatkan bagaimana elemen-elemen ini berperan dalam pengalaman manusia.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari beberapa bait dengan penggunaan gaya bahasa yang kaya akan metafora dan simbolisme. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam struktur dan gaya bahasa puisi ini:

Simbolisme dan Metafora:
  • Malam mengelus, mencium, membelai: Malam diibaratkan sebagai makhluk hidup yang penuh kasih, memberikan suasana lembut dan penuh cinta.
  • Arus deras dari sungai-sungai purbani: Menggambarkan aliran energi purba yang kuat dan tak terbendung dalam tubuh manusia.
  • Kelopak-kelopak padma merekah, benih-benih embun tercurah, tanah basah: Simbol-simbol ini merujuk pada kebangkitan spiritual dan kesuburan.
Personifikasi:
  • Malam dihidupkan sebagai entitas yang mampu mengelus, mencium, dan membelai, memberikan suasana yang hangat dan intim.
Imaji:
  • Penggunaan deskripsi visual dan sensori yang kuat untuk menciptakan gambaran yang hidup dan mengundang pembaca merasakan pengalaman tersebut, seperti bahumu putih mulus dan nadiku berpacu.
Ritme dan Nada:
  • Aliran puisi ini cenderung lambat dan mengalun, sesuai dengan tema keintiman malam yang tenang dan mendalam. Nada puisi ini lembut, penuh kasih, dan sedikit melankolis.
Puisi "Serenade Malam" karya Wayan Jengki Sunarta adalah puisi yang mengajak pembaca untuk merasakan keintiman malam dan pengalaman spiritual melalui simbolisme yang kaya dan bahasa yang puitis. Puisi ini menggambarkan bagaimana momen-momen kecil dalam hidup dapat dipenuhi dengan keindahan dan kedalaman spiritual, menggabungkan aspek fisik dan emosional menjadi satu kesatuan yang harmonis. Melalui penggunaan personifikasi, metafora, dan imagery, Sunarta berhasil menciptakan suasana yang lembut, penuh cinta, dan sedikit melankolis, membuat pembaca merenungkan hubungan mereka sendiri dengan waktu, alam, dan pengalaman intim.

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Serenade Malam
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.