Analisis Puisi:
Puisi "Selamat Pagi" karya Wayan Jengki Sunarta merupakan penggambaran keindahan dan keberagaman di dalam kesederhanaan sebuah pagi. Penyair menciptakan suasana yang positif dan penuh apresiasi terhadap momen-momen kecil dan alam sekitar yang sering terabaikan.
Penggambaran Keindahan Pagi: Penyair menyampaikan keindahan pagi dengan cara yang sederhana tetapi sangat gamblang. Ia menekankan kepentingan hal-hal kecil yang terkadang luput dari perhatian, seperti secangkir kopi, embun, dan bau-bau alam.
Sentuhan Sebuah Harapan: Kata-kata "selamat pagi" membawa harapan akan dimulainya sesuatu yang baru dan segar. Ini mewakili perasaan yang positif dan penuh semangat dalam menyambut hari baru.
Penghargaan pada Kehidupan dan Seni: Penyair mengucapkan selamat pagi pada hal-hal yang bernama "asa", "lagu", "puisi", dan bahkan "mati". Ini menggambarkan apresiasi pada semua aspek kehidupan, baik yang menawarkan kegembiraan maupun perenungan.
Kesederhanaan dalam Kehidupan: Melalui kata-kata yang sederhana, penyair menceritakan tentang keajaiban di sekitarnya. Ada keindahan dalam bau pegunungan, tubuh yang hadir, dan keceriaan anak-anak yang bermain. Semua itu disampaikan dalam kata-kata yang sederhana namun bermakna.
Pagi sebagai Awal Baru: Puisi "Selamat Pagi" merepresentasikan harapan akan kesempatan baru. Pagi bukan hanya sekadar waktu, tetapi juga momen di mana kehidupan memberikan harapan baru untuk memulai sesuatu dengan semangat yang baru pula.
Puisi "Selamat Pagi" memvisualisasikan kesederhanaan dan keindahan dalam momen pagi yang sering terlewatkan. Penyair membangun suasana yang penuh harapan dan apresiasi pada kehidupan, kesenian, serta semua hal di sekitar yang menghiasi kehidupan sehari-hari.
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.