Puisi: Satu Perahu (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi "Satu Perahu" mengajak untuk belajar dan menghargai kebijaksanaan yang tersirat di alam dan hidup, sambil menyerukan kedamaian, cinta, dan ...
Satu Perahu


biarkan perahu kita mengalir
menurut kehendak air
kayuh perlahan saja menuju hilir
kita nikmati anggrek bulan mekar
ikan-ikan riang menari di air bening

kau mesti mengerti bahasa sungai
agar jiwamu terbuka akan segala yang abadi
pegang tanganku agar kau lebih merasakan
rahasia puisi yang merambati
embun di daun-daun pinggir sungai

kau lihat dua ikan yang berenang riang itu
mungkin mereka sepasang kekasih
aku ingin seperti ikan
hidup di bawah teduh sungai
bersama dalam damai

genggam tanganku lebih erat
biarkan perahu kita hanyut
menurut kehendak air


1998

Sumber: Impian Usai (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Satu Perahu" karya Wayan Jengki Sunarta menggambarkan perjalanan melalui sungai kehidupan, memaknai perjalanan dalam metafora perahu yang meluncur di sungai dengan semua peristiwa kehidupan. Puisi ini menawarkan serangkaian pengalaman dan pemahaman akan alam dan kehidupan dengan sentuhan cinta dan kedamaian.

Perjalanan Melalui Sungai Kehidupan: Penyair menggambarkan perahu yang mengalir di sungai, mengikuti arus air. Ini melambangkan perjalanan hidup yang harus dijalani dengan kesadaran atas kekuatan alam dan perubahan yang terjadi.

Makna Kehidupan dan Kebijaksanaan: Penyair mengajak pembaca untuk memahami bahasa sungai, simbolisasi bagi kebijaksanaan dalam memahami hal-hal abadi dan rahasia yang melingkupi kehidupan. Hal ini mencerminkan pentingnya belajar dari pengalaman dan kearifan hidup.

Kedamaian dan Cinta: Saat menyebutkan ikan yang berenang riang, penyair memunculkan gambaran keharmonisan dan cinta yang bersahaja. Mengingat ikan adalah simbol perdamaian, puisi ini menyerukan kedamaian dalam hubungan dan hidup.

Perlambatan dan Bersatu: Dengan permintaan untuk lebih erat berpegangan tangan, puisi menekankan perlunya bersatu dan menghadapi perjalanan hidup dengan tenang dan kuat bersama orang yang dicintai.

Puisi "Satu Perahu" mengajak pembaca pada perjalanan metaforis kehidupan, diungkapkan melalui gambaran perahu yang mengalir di sungai. Puisi ini mengajak untuk belajar dan menghargai kebijaksanaan yang tersirat di alam dan hidup, sambil menyerukan kedamaian, cinta, dan persatuan dalam menghadapi perjalanan hidup yang tak terduga.

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Satu Perahu
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Perahusepertinya tak pernah habis melayari luas lautansambil memperhatikan gelombangtelah lama ditinggalkan daratananak istri dan sebait tembang: bermainlah dengan anginperahumu ta…
  • Perahukau buka kancing bajukuseperti cahaya menguliti kegelapandi sebuah kamar yang kekal"ada perahu dalam tubuhmubawa aku berlayar menuju tanah asal!"(detik arloji menafsir sepi, …
  • Satu Perahu biarkan perahu kita mengalir menurut kehendak air kayuh perlahan saja menuju hilir kita nikmati anggrek bulan mekar ikan-ikan riang menari di air beni…
  • Tiba-Tiba Menjauhperahu yang berlayar di matamu tiba-tiba menjauhkau bilang ini malam terakhir, tapi mimpiselalu saja belum berujung sebuah cakrawalamelengkung mengendap-endap menj…
  • Perahu yang PecahPerahu yang pecah telah mengantar anak-anak tanpa arah.Batu dan pasir yang telanjang menyambutnya dengan matayang dipincingkannya sebelah. inilah perahu yang memba…
  • Perahu Tua perahu tua yang sendiri di laut raya adakah halimun melingkupimu saat waktu-waktu biru mengukir batas pada warna ombak beralun-alun atau bayang beb…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.