Analisis Puisi:
Puisi "Sajak Akhir Tahun" karya Wayan Jengki Sunarta merayakan akhir tahun dengan sentuhan universalitas yang kuat, menciptakan gambaran perayaan dan refleksi atas pergantian tahun yang penuh dengan kehidupan, kesedihan, dan harapan. Di dalamnya, terdapat elemen-elemen spiritual yang menunjukkan pentingnya hubungan antara manusia dan semesta.
Perayaan yang Meriah: Penyair merayakan akhir tahun dengan gambaran gemerlap kembang api, terompet yang ditiup, dan ledakan mercon. Ini menciptakan suasana perayaan yang meriah dan kemeriahan akhir tahun yang ditandai dengan sorak-sorai kegembiraan.
Keterhubungan Semesta: Puisi menunjukkan keterhubungan antara segala makhluk dalam semesta. Perayaan bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk alam, hewan, sungai, langit, gunung, dan segala hal yang ada di alam semesta. Sentuhan spiritual di sini menunjukkan pemahaman tentang keberadaan yang saling terkait.
Refleksi Spiritual: Penyair merayakan hubungan dengan Tuhan atau keilahian, menghadirkan aspek spiritual dalam refleksi akhir tahun. Ada pengakuan tentang kesedihan, kesakitan, dan kehilangan dalam dunia, dan dalam konteks ini, hubungan dengan yang ilahi menjadi penting.
Kesimpulan dan Refleksi: Melalui puisi ini, penyair tidak hanya merayakan perayaan fisik akhir tahun tetapi juga menyampaikan pesan tentang keterhubungan, universalitas, serta pentingnya hubungan manusia dengan alam dan dengan Tuhan dalam perjalanan kehidupan mereka.
Puisi "Sajak Akhir Tahun" adalah perayaan universal atas pergantian tahun, yang tidak hanya merayakan kegembiraan fisik akhir tahun tetapi juga menyampaikan pesan spiritual tentang hubungan antara manusia, semesta, dan keilahian dalam perjalanan hidup.
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.