Puisi: Pralaya Matra (Karya Wayan Jengki Sunarta)
Puisi: Pralaya Matra
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Pralaya Matra
untuk: perupa Nyoman Erawan
kususuri puing dan arang
di reruntuhan warna
yang garang kau tabur
kutemukan kanvas usang,
lelehan cat, kayu terbakar, patahan kuas
anyir darah, bau bangkai hangus,
airmata, dan tangis bayi kelaparan
Erawan, beribu-ribu sesaji dihaturkan di tanah Bali
tapi para penghuninya makin kehilangan jati diri
benang tridatu tak lagi bertuah, trisula tumpul,
kain poleng jadi taplak meja, tapakdara sirna makna
hamparan kanvasmu seperti padang kurusetra
tapi kau terus melukis dengan darah dan airmata
tengah malam, lolongan anjing-anjing kuburan
berloncatan dari warna-warna yang kau toreh
apa lagi yang kau cari, Erawan?
nujumanmu tak dipahami anak-cucu
kekuasaan dan keserakahan makin bertriwikrama
tanah Bali habis dijarah bromocorah dan durjana
kau bergumam:
“pralaya keindahan maha sempurna
kehancuran mula kehidupan baru.”
aku paham,
dengan kuasa aksara dan warna
kau hanya ingin bersuara
meski lidah dan jiwamu
nyaris hangus
diberangus pralaya.
2013
Sumber: Montase (2016)
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.