Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Penjaga Kata (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi: Penjaga Kata Karya: Wayan Jengki Sunarta
Penjaga Kata (1)


hilang sudah kau
angan mendulang
sukmamu, segala lara
ingin abadi dalam pusara musim
fitrahmu hanya kata-kata hampa

tidurkan mimpimu di sela
iga yang segera rontok
demi memuja larik-larik sajak
aku hanya penyair tua di gua garba
kau pembaca rabun segala makna

nikmati saja janji-janji puisi
gelegak surga yang ingin kau raih
entah di atap langit ke berapa
raung itu kembali bergema
tapi kau yakini sebagai
ilusi yang nisbi

pemburu makna terkutuklah kau
upayamu sia-sia mengais sisa kata
ihwal yang senantiasa kandas
seperti rama-rama hangus
ingin tandas di sumbu lampu


Penjaga Kata (2)


pemuja bintang dini
upaya apa lagi mampu
imbangi segala igau
segala resah, segala keluhmu
ingin raih ufuk yang lapuk

nujumanmu kata-kata semu
irama yang ragu
ritma yang kaku
walau kau coba segala peribahasa
apa inginnya puisi yang melolong sepi
ngembara dari puing-puing bunyi

jangan titahkan waktu
ujung lorong kelabu
gaung gema yang sia-sia
angankan puisi sejatiku

semestinya cermin itu benar
akan membuka rahasia kata
memantulkan bayangmu yang gagu
pada segala warna musim
atau kau hanya penadah
halimun yang sirna

kini kilau benakmu
akan segera mengerak
tak mampu lagi
akhiri luka kata


Penjaga Kata (3)


fatamorgana apa lagi
alirkan kilasan-kilasan warna
jejak yang kikuk di simpang jalan
antara kampung kumuh dan kota tua
rahasia mimpimu terkubur

aku tak ingin kau jadi pecundang
pesakitan yang sekarat menunggu
ajal datang menjelang

mungkin masih mampu kau raih
angan penyair yang tintanya telah tandas
umpama pohon gugur daun
meranggas sembari memuja masa silam
untaian kenangan menyerpih

dulu pernah aku mengeram mimpi
endapan kerak yang telah menghitam
nujuman palsu aksara tua
gurat-gurat pun makin sempurna di keningku
apa lagi yang mesti diucapkan
nyanyian jiwamu makin sumbang

cuaca tanah leluhur telah lama kita lupa
embun pun tidak lagi bening
rasa pagi menghilang dari jiwaku
pudar serupa bayang-bayang samar
erang purba yang bikin ngilu
nujuman kelabu si tukang sihir.


2005

Sumber: Impian Usai (2007)

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Penjaga Kata
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.