Nak
Pagi cumbu
menaruh cemburu
pada ibu-ibu membawa mukenah
di taman doa
setiap langkah berbuah rimbun
itulah matang rindu, Nak
bukan benci
di dinginnya pagi
di ujung dendam, nelangsa sepi
melainkan ma’rifat nak
sebab pituah berjenjang
di rintik embun yang jatuh
di kolam rindu
telaga qalbu
Padang, Agustus 2008
Puisi: Nak
Karya: Alizar Tanjung