Puisi: Minuman Segelas Teh (Karya Alizar Tanjung)

Puisi "Minuman Segelas Teh" mengajak pembaca untuk melihat keindahan dalam hal-hal sederhana, mengapresiasi proses sederhana yang sering dianggap ...
Minuman Segelas Teh

aku tuangkan segala isi, air teh berserat gula;
pastilah terasa nikmat gula, pahit daun, kecuali
hambar air. segala hambar telah menjelma

di ujung lidah, semenjak gula bercampur teh,
teh dan gula bercampur air. dan hilangnya menyatu
dalam lambung paling halus.

hilang segala haus sampai kerongkongan. katanya
mata air muncul dari dalam tanah, teh menyembur
dari dalam tanah, gula diracik dari batang tebu.

menyelam dalam perut kita ikan-ikan melahap jantung,
berenang di air gula tanpa manis, air teh tanpa pahit,
menjelma hambar tak bertemu ujung lidah.

2011

Analisis Puisi:

Puisi "Minuman Segelas Teh" karya Alizar Tanjung adalah sebuah karya yang menggambarkan pengalaman menyantap teh secara metaforis, melalui penggunaan bahasa yang kaya akan imaji dan perumpamaan. Puisi ini mengundang pembaca untuk melihat minuman sehari-hari secara berbeda, menggali makna yang lebih dalam dari sebuah proses sederhana seperti menikmati segelas teh.

Simbolisme dan Metafora: Puisi ini menggunakan teh dan gula sebagai simbol yang menggambarkan perubahan atau transformasi. Pemilihan kata-kata yang menggambarkan "hambar air" dan bagaimana "teh dan gula bercampur air" memberi nuansa transformasi yang berlangsung dari bahan mentah menjadi suatu kesatuan yang lebih besar.

Pengalaman dan Sensasi: Puisi ini merangkum pengalaman mengonsumsi teh dari awal hingga akhir: mulai dari saat bahan mentahnya (daun teh dan gula) hingga saat disajikan sebagai minuman yang siap diminum. Ini memberi nuansa keseluruhan pengalaman, termasuk proses penciptaan, perubahan rasa, dan perasaan yang muncul dalam mengonsumsi minuman tersebut.

Metafora dalam Pengalaman Manusia: Puisi ini juga bisa diartikan sebagai perumpamaan terhadap kehidupan manusia. Proses perubahan dan percampuran elemen dalam puisi ini bisa diasosiasikan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dari proses awal hingga pengalaman yang memuaskan, puisi ini menyerupai perjalanan manusia dalam menghadapi perubahan dan percampuran pengalaman hidup.

Puisi "Minuman Segelas Teh" mengajak pembaca untuk melihat keindahan dalam hal-hal sederhana, mengapresiasi proses sederhana yang sering dianggap biasa-biasa saja. Dalam setiap kegiatan sehari-hari, terdapat keindahan dan makna yang dalam yang dapat kita temukan jika kita melihatnya dengan mata hati yang terbuka.

Puisi ini memang singkat, tetapi memuat makna yang dalam dan mampu menginspirasi pembaca untuk melihat dunia sekitar dengan perspektif yang berbeda. Dengan metafora dan perumpamaan yang kuat, Alizar Tanjung mampu menggambarkan keindahan dalam kesederhanaan sebuah tindakan sehari-hari, seperti menikmati segelas teh.

Alizar Tanjung
Puisi: Minuman Segelas Teh
Karya: Alizar Tanjung

Biodata Alizar Tanjung:
  • Alizar Tanjung lahir pada tanggal 10 April 1987 di Solok.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.