Puisi: Meninggalkan Sepasang Sajak (Karya Esha Tegar Putra)
Puisi: Meninggalkan Sepasang Sajak
Karya: Esha Tegar Putra
Meninggalkan Sepasang Sajak
di sepertiga malam saat kelam makin merambat
kudengar kau akan berangkat, dengan sebuntal sesat di kepala
aku tak begitu yakin; entah kau ingin beringsut menuju sebuah lembah
tempat para siamang senang bergelayutan. Atau kau ingin ke dasar laut
belajar menelurkan kandungan tiram, memperanakkan ikan-ikan, berusaha
menjaga rumah cangkang dengan kelembutan yang begitu hebat
subuh perlahan turun seketika guruh menabuh sekian sunyi
subuh menjadi gaduh, sunyi makin tertabuh begitu ampuh meniupkan
terompet nyeri. kudengar kau telah berangkat, menghilang di tikungan
ujung sebuah jalan, sembari beramanat tentang rumah dengan pintu
yang tidak dikunci agar dijaga dengan baik. tentang seruang kamar
dengan almari, sepasang kursi, dan tempat tidur dari kayu jati
tentang sepasang sajak yang beranak pinak seketika kau gantungkan
di dinding. sajak yang tubuhnya bergeletar kedinginan sebab kau
lupa memasangkan selimut
sepasang sajak itu:
"yang jantan tak berlengan tak berkaki, jantungnya
terus menyenandungkan aubade dengan ritme yang teramat pelan dan
tubuhnya seakan dipenuhi bunyi hujan pagi"
"yang betina, punggung dan dadanya penuh koyak pisau, wajah tanpa
mata dengan ceruk yang begitu dalam, di bibirnya bekas jahitan panjang
mengingatkan pada sakitnya malam" (sementara anak-anak yang mereka
tetaskan tumbuh dengan sempurna. anak-anak yang selalu mengeluarkan
kata-kata mesra penuh dengan makna)
Kandangpadati, 2009
Puisi: Meninggalkan Sepasang Sajak
Karya: Esha Tegar Putra
Biodata Esha Tegar Putra:
- Esha Tegar Putra lahir pada tanggal 29 April 1985 di Saniang Baka, Kabupaten Solok, Indonesia.