Puisi: Kisah Pemulung (Karya I Nyoman Wirata)
Puisi: Kisah Pemulung
Karya: I Nyoman Wirata
Kisah Pemulung
Aku memungut
Setelah lelah meminang
Sesudah payah mendulang
Di pasar pasar kota di pusat pusat riuh
Ayatmu mengulang ulang kata kerja
Agar membongkah batu risauku
Kubur kubur raguku
Bukit bukit dunguku
Dan rahasia apa lagi yang dapat disembunyikan
Sebab membedah segala ruang
Jika ada tinggal kenangan sesudah itu kosong
Dan bau busuk menyeruak dari tubuh
Akan memungut
Tubuh-tubuh
Tanpa tulang dada tanpa kepala
Aku memungut
Ayat sunyi
Dalam tubuh tubuh yang bersetubuh dalam riuh
Di pasar pasar kota
Di antara bau kol busuk
Bau comberan
Tubuh basah keringat dan air mata
Aku pungut sayapmu di helai daun lepas dari ranting
Sesungguhnya
Tak ada yang dirahasiakan
Butaku membudak
Dunguku membatu
Raguku bikin gagu
Nafsuku mengaduk
Di jalan mana akan kujumpai lagi ayatmu
Sebab waktu akan menghabiskan semuanya
Tanpa ada yang tercecer untuk kupungut lagi
Dan
Kalau ku pungut ajal di kelokan jalan
Di situ aku berhenti
Jadi pemulung.
25/03/2018
Puisi: Kisah Pemulung
Karya: I Nyoman Wirata