Puisi: Galungan (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi: Galungan Karya: Wayan Jengki Sunarta
Galungan


menenggak bersloki-sloki arak
aku mekar dalam rimbunan mawar
langit kembali warna ungu
bau laut, angin garam, aroma sate penyu
berbaur dengan pikuk jalan sibuk

kau masih menembang kidung dewa
ketika aku tiba menjenguk kenangan
canangsari di altar batu
yang kau racik dari kulit tanganmu
masih setia membawa mimpi ke langit bali

selalu saja aku menemu dangau
bagi sekelumit perjalanan
penjor-penjor telah dihias janur
sanggah cucuk penolak bala di lebuh puri
telah pula ditancapkan
namun aku masih setia mengembara
pada hamparan sabana sajak
yang direntangkan lelaki tua itu
sebumbung arak bekal perjalananku

apa kau tak letih menjaga kesucian puri
yang hampir hancur diserbu angin barat?
gubug-gubug garam telah lama
aku tinggalkan bersama gairah laut

di mana kau simpan bunga yang pernah mekar itu
aku ingin kembali merangkainya
jadi karangan kematian bagi sejarah ayah kita
agar tak ada kuwariskan duka padamu

sarang merpati telah jatuh dari pohonnya
aku paham bahasa matamu
yang bagai gerimis turun seharian
namun aku harus menjaga kehangatan tubuhku
selimut yang dibentangkan malam ialah kabut
yang telah melindapkan
pohon-pohon yang kurindu


2000

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Galungan
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.