Puisi: Dua Perjumpaan (Karya Esha Tegar Putra)

Puisi: Dua Perjumpaan Karya: Esha Tegar Putra
Dua Perjumpaan

/1/
dirimu yang kuabadikan dalam lembar-lembar daun
selepas musim berganti tahun dan jalanan makin lapang.
sebagian ingatan yang dulu terbawa olehmu, sekarang
sampai bersama serak suara basahmu yang makin tertelan
“terlalu cepat atau terlalu lambat aku datang?” pertanyaanmu
bikin aku bingung. sebab aku sudah lama tak hafal waktu
juga hari dan tanggal kedatanganmu di terminal itu.
yang jelas; siang itu kau gantungkan sebuah syal
yang dulu pernah kau renggutkan dari leherku.
juga buku kecil berisi salinan puisi-puisi picisanku

“abadilah cinta, perempuan yang mengendap dalam
butir air mataku, mirip derai hujan. tampunglah.
tampunglah dalam belanga yang selalu menyangkut
di jantungmu” lembar pertama buku itu kau baca
sewaktu kita singgah di sebuah warung, ah, suara itu
suara jauh yang akrab dengan malam-malamku dulu


/2/
pikirku kau tidak betah dengan suara-suara jangkrik
lenguh kerbau, bau lumpur sawah di belakang rumahku.
tapi aku punya banyak lukisan mengenaimu
lukisan berkanvas daun-daun yang bertahun kuselesaikan
“kau ingin lukisanmu yang bergaya apa?” kutututup matamu
mata yang pernah membuatku gila. mata yang akhirnya
meninggalkanku pada sebuah tempat yang tak bertuan.
sungguh terlalu tak sepaham kita dulu, aku terlalu
ingin berdamai dengan diri biar tidur di tikar pandan
sedang kau ingin terus dininabobokkan dengan lembut jemari

tentunya tak akan selalu ada waktu untuk terus mengelus-
elus rambutmu yang panjangnya sepinggang. “rambutmu
membuat gairah yang tak tertandingi ingin kuendapkan
malangku ke dalam rimbunnya” akhirnya aku bisa
melelapkanmu lewat puisi tentang rambut

Kandangpadati, 2007

Esha Tegar Putra
Puisi: Dua Perjumpaan
Karya: Esha Tegar Putra

Biodata Esha Tegar Putra:
  • Esha Tegar Putra lahir pada tanggal 29 April 1985 di Saniang Baka, Kabupaten Solok, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.