Puisi: Di Way Kiri (Karya Esha Tegar Putra)

Puisi: Di Way Kiri Karya: Esha Tegar Putra
Di Way Kiri

Di Way Kiri, seekor bawal terapung
membentur pinggang sampan
membentur sebatang betung terapung

air hitam naik
menampilkan bayangan burung-burung
sementara musim migrasi sudah beralih lain
sementara tahun telah membikin cangkang-cangkang
telur kosong

dan di Way Kiri
deretan batang ketapang mengusir hari tua.

Tapi di sini, kita bersampan
seperti orang dulu terkurung dalam masa lalu
takut air hitam akan terus naik
menggenangi sawah
mencapai pangkal tiang rumah
bikin tulah pada tanah.

Di Way kiri, seekor kuntul terbidik bedil
dan mati tercebur
seorang perempuan muda peranakan utara
terjatuh dari atas sampan
mengumpat berkali-kali tentang kesialan mencelakai burung
sementara air hitam terus naik
sementara ketakutan akan ikut terbidik

dan di Way Kiri
hari-hari adalah tambalan lubang pada sampan.

Rumah-rumah berdiri dengan tiang tinggi
seorang bermuka tua, barangkali tidak umurnya, berkisah
tentang perpindahan demi perpindahan manusia
dusun yang kehilangan pengharapan demi pengharapan
atap rumah yang ketirisan
orang-orang yang terus berangkat
mengangkut berkarung-karung mimpi
dan tidak kembali, tidak akan pernah kembali.

Rumah-rumah yang menanti
masa lalu terbentur kusen dan jendela tua
masa depan terbawa hanyut bersama sisa ketam di air hitam
dibawa arus dan membenam di muara penghabisan.

Tapi di sini, kita terus bersampan
terus bersabar menghadapi kabar yang itu-itu juga
berita yang seperti itu-itu saja.

2016

Esha Tegar Putra
Puisi: Di Way Kiri
Karya: Esha Tegar Putra

Biodata Esha Tegar Putra:
  • Esha Tegar Putra lahir pada tanggal 29 April 1985 di Saniang Baka, Kabupaten Solok, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.