Analisis Puisi:
Puisi "Di Kedai Kopi Fort Rotterdam" karya Wayan Jengki Sunarta menggambarkan sebuah suasana yang kaya akan citra dan emosi, menyoroti kehidupan sehari-hari dengan latar belakang kehidupan di kota pelabuhan yang sibuk.
Tema Kehidupan Kota dan Realitas Sosial: Puisi ini menggambarkan kehidupan di kota pelabuhan dengan cara yang realistis dan puitis. Tema utamanya menyoroti keramaian dan kekacauan yang terjadi di sekitar kedai kopi, dari kehadiran pengamen gila yang menciptakan musik dengan senar gitar yang teriris hingga pengemis cilik yang berharap pada gerimis sebagai berkah.
Citra-Citra yang Kuat: Penyair menggunakan citra-citra yang kuat untuk membawa pembaca merasakan suasana dan emosi yang ada di kedai kopi tersebut. Gelombang malam yang melekat di meja kayu, angin garam yang mengusik rambut, jalanan yang lengang dan berdebu, serta lampu perahu di kejauhan, semuanya menghidupkan suasana dan konteks kota pelabuhan yang keras namun mempesona.
Kontras Antara Kehidupan yang Berwarna dan Keberadaan yang Terpinggirkan: Puisi ini mengeksplorasi kontras antara kehidupan yang riuh dan berwarna di kedai kopi dengan keberadaan individu yang terpinggirkan, seperti pengamen gila dan pengemis cilik. Meskipun kehidupan di sekitar kedai kopi penuh dengan celoteh dan tawa, ada juga kesedihan yang dalam yang tersirat dari kehadiran mereka yang miskin dan terpinggirkan.
Makna Simbolis: Simbolisme dalam puisi ini sangat kuat, terutama dalam menggambarkan gelas kopi yang hanya menyisakan ampas puisi dan gumam getas. Gelas kopi menjadi metafora bagi kehidupan yang sementara dan penuh dengan berbagai cerita yang terabaikan atau terlupakan.
Suara Kritik Sosial: Melalui penggambaran kehidupan di kedai kopi ini, penyair secara halus tetapi tajam menyampaikan kritik sosial terhadap ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, di mana ada yang menikmati hidup dengan berlebihan sementara yang lain harus meratapi nasibnya dalam kemiskinan dan kesendirian.
Puisi "Di Kedai Kopi Fort Rotterdam" adalah sebuah karya sastra yang menggugah, mengundang pembaca untuk merenungkan kehidupan kota dan kompleksitas dalam hubungan sosial. Dengan gaya bahasa yang kaya dan citra-citra yang kuat, Wayan Jengki Sunarta berhasil menciptakan sebuah lukisan kata-kata yang menghidupkan suasana dan mempertanyakan realitas sosial yang ada di sekitar kita.
Karya: Wayan Jengki Sunarta
Biodata Wayan Jengki Sunarta:
- Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.