Puisi: Di Hadapan Gulai Kambing (Karya Esha Tegar Putra)

Puisi: Di Hadapan Gulai Kambing Karya: Esha Tegar Putra
Di Hadapan Gulai Kambing

Kau tahu, harum gulai dalam kuali itu
adalah petaka.

Kapal-kapal gadang datang, merapat, menurunkan mesiu
menghadapkan moncong meriam ke arah kota karena harum
gulai dalam kuali itu. 

Mereka kaum penggila tanah, kaum penggila rempah
telah menggadaikan mimpi buruk mereka
bersama arus di laut dalam, di angin samun 
dalam gelombang terkutuk.

Tapi kita duduk
menghadap harum gulai menggelegak
kambing berdaging lunak, segelas mentimun serut
nasi wanginya alamak ditanak pakai daun pandan
dan musik mengharu biru tentang cinta bertahun tidak menjadi.

Aku mengutuk berkali-kali
mengumpat pada diri sendiri bahwa akan kusesap
gulai petaka ini seperti kusesap pangkal lehermu di masa lalu.
Aku katakan pula padamu, gulai ini telah membuat kaum
penggila rempah sebagian besar menyempurnakan 
nasibnya
mati dengan selangkangan mendingin. Dan aku akan 
menyempurnakan nasibku pula, berdiri tegak 
dengan daging selangkangan merah padam 
setelah tunai menyantap gulai.

2015

Esha Tegar Putra
Puisi: Di Hadapan Gulai Kambing
Karya: Esha Tegar Putra

Biodata Esha Tegar Putra:
  • Esha Tegar Putra lahir pada tanggal 29 April 1985 di Saniang Baka, Kabupaten Solok, Indonesia.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.