Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Cerita Pinangan (Karya Esha Tegar Putra)

Puisi "Cerita Pinangan" melukiskan proses pinangan dengan keanggunan puisi dan keindahan tarian, serta menyampaikan kerinduan akan perjalanan ...
Cerita Pinangan
- Iyut Fitra & Zarni Jamila

kupinang kau seumpama puisi, lekat di hati
kupinang kau yang menari, bersentuhlah jemari
: mari bertarian di puisi!

penari itu telah menghapus catatan silamnya
untuk dirimu berpuisi di lembaran barunya,
sepanjang dirinya sanggup melentikkan jemari.
dan desember, kubayangkan kertas-kertas merah jambu
berloncatan dari mulut kekasih kecilmu.
seperti petasan yang dihamburkan kekanak
ke atap rumah tua itu, akan ada letupan-letupan geli.
tapi pesta akan khidmat, ucapan segera sakral,
tentunya kegaiban yang selalu kau bisikkan
akan membungkus mimpi malammu

di tempat manakah kisah yang membadai kau titipkan?
aku melihat pelaminan berhias lengkap dalam dirimu
gelanggang ramai telah merentang di halaman
muda-mudi dengan mulut berbusa
membicarakan pakaian yang akan kaukenakan
di hari yang telah dihitung para tetua.
tapi tak sesiul punai pun berisyarat inai telah dipasang.
kau meminang sesuatu dalam dirinya
serupa kisah percintaan bunga yang sering kau tanami
kini akan menumbuh seladang cerita
bakal peneman tidurmu.

Kandangpadati, 2007

Analisis Puisi:

Puisi "Cerita Pinangan" karya Esha Tegar Putra adalah ungkapan cinta dan pinangan yang diungkapkan dengan metafora puisi dan tarian, mengeksplorasi proses meminang dengan cara yang metaforis.

Metafora Puisi dan Tarian sebagai Pinangan: Penyair menggambarkan proses pinangan seperti puisi yang melekat di hati dan tarian yang mengundang sentuhan jemari. Perbandingan ini menekankan perasaan dalam proses pinangan, di mana penyair ingin memulai cerita cinta dengan penuh keanggunan dan keindahan seperti puisi dan tarian yang menggugah perasaan.

Proses Kreatif dalam Pinangan: Puisi ini menggambarkan proses kreatif dalam pinangan, di mana penari (calon pasangan) merangkai cerita baru dalam lembaran kehidupan bersama sang penyair. Gambaran kertas merah jambu dan letupan petasan melambangkan kegembiraan, keceriaan, dan harapan akan masa depan yang cerah.

Kesepakatan Batin dalam Pinangan: Penyair merenungkan kesepakatan batin yang terjadi dalam proses pinangan. Meskipun ada keramaian dan persiapan pernikahan yang terlihat, ada keheningan dan kesepakatan batin yang lebih dalam antara kedua belah pihak yang sedang melangkah ke arah pernikahan.

Metafora Pertumbuhan Cerita dalam Pinangan: Penyair menggunakan metafora pertumbuhan bunga sebagai analogi atas pertumbuhan cerita cinta yang kini menjadi bagian dari kehidupan, bakal menjadi peneman tidur, dan akan menumbuhkan kisah yang indah dalam hidup.

Analisis Bahasa dan Gaya Penulisan: Penyair menggunakan bahasa yang puitis dengan metafora yang kuat untuk menggambarkan proses pinangan sebagai sebuah cerita yang diwakili oleh puisi dan tarian. Puisi ini mengekspresikan keanggunan dan keintiman dalam proses pinangan.

Secara keseluruhan, puisi "Cerita Pinangan" karya Esha Tegar Putra  adalah sebuah puisi yang melukiskan proses pinangan dengan keanggunan puisi dan keindahan tarian, serta menyampaikan kerinduan akan perjalanan cinta yang indah, kreatif, dan penuh kesepakatan batin di balik keramaian persiapan pernikahan.

Esha Tegar Putra
Puisi: Cerita Pinangan
Karya: Esha Tegar Putra

Biodata Esha Tegar Putra:
  • Esha Tegar Putra lahir pada tanggal 29 April 1985 di Saniang Baka, Kabupaten Solok, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.